Santi MUQ Gelar Pelatihan Tajhiz Mayyit

- Aceh
  • Bagikan
Santi MUQ Gelar Pelatihan Tajhiz Mayyit
Tampak para santri Yayasan Dayah Bustanul Ulum (YDBU) Madrasah Ulumul Qur'an (MUQ) saat praktik dan pelatihan Tajhiz Mayyit, di mushala setempat, Minggu (26/2). Waspada/Rapian

LANGSA (Waspada): Santri dan santriwati Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada Yayasan Dayah Bustanul Ulum (YDBU) Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) menggelar pelatihan Tajhiz Mayyit di mushala setempat, Minggu (26/2).

Ketua Umum YBDU, Drs H Faisal Hasan, kepada wartawan, Minggu (26/2), mengatakan, pelatihan Tajhiz Mayyit ini adalah upaya pengembangan diri bagi para santri dan santriwati untuk bisa menshalatkan jenazah.

“Minimal pada saat ada musibah meninggal para santri dan santriwati jebolan MUQ nantinya bisa melaksanakan fardhu kifayah di lingkungan mereka,” ungkap H Faisal.

Ustadz Syamsuria SAg, MPd, yang juga Abu Chik Dayah saat membuka acara secara resmi menyatakan bahwa harapannya supaya santri berhasil dalam menempuh pendidikan dan diperoleh dalam praktik Tajhiz Mayyit dapat dipraktikan ditengah masyarakat nantinya.

Sedangkan untuk kelompok terbaik akan diberikan hadiah sebagai motivasi bagi para santri dan santriwati yang diberikan kepada satu kelompok putra dan satu kelompok putri.

Sementara itu Kepala Madrasah Tsanawiyah (Mts) MUQ, Ustadz Muhammad Bahauddin S. Pdi, M. Ag, menjelaskan bahwa pelatihan Tajhiz Mayyit ini bertujuan agar nantinya para santri maupun santriwati bisa menjadi seorang yang andal dalam proses fardhu kifayah.

Adapun santri yang terlibat praktik Tajhiz Mayyit ini dari Kelas IX tingkatan Tsanawiyah, sedangkan materi yang diajarkan meliputi dari cara memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan.

“Dalam pelatihan dan praktek langsung ini para santri dan santriwati dibagi dalam beberapa kelompok dengan alat peraga yang telah disediakan oleh pihak madrasah,” terang Ustadz Muhammad Bahauddin.

Hal lain, Ustadz Muhammad Bahauddin, juga berharap dari praktik ini nantinya para santri dan santriwati ketika berada di tengah masyarakat mampu melaksanakan fardhu kifayah ketika ada musibah meninggal.

Dirincikan Ustadz Muhammad Bahauddin, bahwa jumlah peserta sebanyak 259 santri putra dan putri dengan para pemateri Tgk Nasruddin, S.Pd.I pemateri praktik memandikan mayyit untuk santri putra. Tgk Akmal pemateri praktik mengamankan jenazah untuk santri putra.

Lantas, Ust. Hafiz Lc. Pemateri praktik shalat jenazah untuk santri putra, Umi Safiyah pemateri praktik memandikan jenazah untuk santri putri, Umi Rohani pemateri praktik mengkafankan jenazah untuk santri putri, Ustazah Sitti Abidah pemateri praktik shalat jenazah untuk santri putri dan Tgk. Ihsanuddin pemateri praktik menguburkan jenazah.

“Kiranya mereka mampu menshalatkan kedua orang tuanya tanpa harus menunggu Imam gampong untuk pelaksanaan fardhu kiffayah juga sebagai bekal dirinya sendiri,” tandas Ustadz Muhammad Bahauddin. (crp)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *