BANDA ACEH (Waspada): Dalam rangka meningkatkan kemampuan santri berkomunikasi dalam bahasa Arab, Dayah Wakaf Barbate Islamic City, Blang Bintang, Aceh Besar menggelar lomba drama bahasa Arab di dayah setempat, Minggu (11/06/2023).
Lomba drama bahasa Arab ini diikuti oleh kalangan santri yang ada di Dayah Wakaf Barbate, dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan verbal santri dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Arab melalui penerapan pembelajaran kreatif.
Sebanyak 18 santri Dayah Wakaf Barbate telah mengikuti Program Karantina 20 Hari Berbahasa Arab bekerjasama dengan Ma’had Aly Darul Lughah Al Arabiyah Banda Aceh pimpinan Ustadz Muhammad Yasir, MA.
Kemudian di bawah pengasuhan Ustadz Ari Putra Ardinata dan Muhammad Khalil Qardhawi kemampuan santri dalam berbahasa Arab mulai meningkat dari sebelumnya. Menurut Ari dan Khalil dengan niat yang tulus, ikhlas dan cinta, maka apa yang dilakukan akan memberikan hasil terbaik, termasuk lomba drama sebagai fase terakhir pembelajaran dari program ini.
“Alhamdulillah buah ikhlas itu menghasilkan hal baik di akhir, karena anak-anak santri Dayah Wakaf Barbate yang sebelumnya bahkan minim pengetahuan berbahasa Arab, kini menjadi ter-upgade dalam berkemampuan bahasa Arab, dan ajang pembuktian itu ada pada even drama bahasa Arab yang kita selenggarakan hari ini,” kata Ustadz Ari dan Muhammad Khalil, Senin (12/06/2023).
Pelaksanaan kegiatan drama atau lomba drama bahasa Arab. “Anak-anak dibagi menjadi dua kelas, sebanyak 18 santri menampilkan karya terbaik mereka. ini merupakan hasil dari pembelajaran mereka selama 20 hari,” jelasnya.
Adapun tujuan dari kegiatan lomba drama ini, kata Ari dan Khalil, merupakan bagian dari pengembangan bahasa Arab dari Darrullughah yakni kiranya apa yang sudah dipelajari dapat dimurajaahkan, bahkan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan memberikan manfaat baik untuk santri sendiri maupun untuk orang lain melalui kemampuan berbahasa asing.
Perlu diketahui, bahasa Arab bukan hanya sebagai bahasa, tentang belajar mengajar, bahasa Arab itu luas, masuk ia dalam segala lini, masuk ke fikih, masuk ke pengetahuan umum juga, masuk kedalam adab, akhlak bahkan dakwah. Apalagi santri-santri yang sedang menghafal Alquran.
“Dengan keikhlasan akan melahirkan cinta, dan ketika sudah cinta, maka dia akan melakukukan apa saja, baik itu dipahaminya saat ini atau tidak, bahkan saat sedang sakitpun mereka masih berusaha masuk kelas dan belajar,” terangnya.
Selama 20 hari menjalankan program Karantina ini, ustad Ari dan Muhammad Khalil memiliki kesan yang mendalam terhadap para santri Dayah Wakaf Barbate terutama pada semangat belajar yang dimiliki. “Ini adalah hal yang luar biasa, mereka mendatangi ustadz, bukan ustadz yang menyamperi mereka. Kesadaran belajar yang luar biasa dari cinta yang luar biasa,” tuturnya.
“Jika sudah cinta lelah itu tidak akan terasa, ibarat mukjizat yang Allah SWT beri terhadap para penuntut ilmu, baik guru, murid dan pengelolanya. Semoga kita seluruhnya apa yang telah kita lakukan menjadi jariyah di sisi Allah SWT,” demikian ungkap Ustadz Muhammad Khalil.(b02)