Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Sebelum Dilantik Plt. Sekdako Lhokseumawe, Haris Diteror Terima Amplop Kasus Walet

Sebelum Dilantik Plt. Sekdako Lhokseumawe, Haris Diteror Terima Amplop Kasus Walet
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti. A. Bakar melantik Haris sebagai Plt. Sekdako Lhokseumawe pada Senin (19/5). (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

LHOKSEUMAWE (Waspada):  Terhitung 6 jam sebelum dilantik menjadi Plt. Sekdako Lhokseumawe, Selasa (20/5), A. Haris diteror terima amplop kasus walet dari penelpon yang mengaku orang Kejaksaan Negeri Lhokseumawe dan meminta uang bila tak ingin diproses hukum.

Kejadian yang mengejutkan itu terjadi pada Senin (19/5) lalu, sekira pukul 09.30 Wib saat sedang menikmati kopi di Cafe Walikupi Jalan Samudera Kec. Banda Sakti.

Ketika itu, Haris menerima panggilan telepon yang memasang status WhatsApp dengan wajah petinggi di Kejati Aceh.

Sosok itu dengan suara lantang mengaku sebagai Kasi Intel Jaksa Therry. Pria itu langsung meneror Haris telah terbukti berulang kali menerima suap amplop dari pengusaha walet. Kemudian mengancam akan memproses secara hukum atas perbuatan tersebut yang lengkap dengan bukti.

“Pak Haris sudah berulang kali menerima amplop kasus walet. Kasus ini perlu kita proses hukum atau tidak,” teror si penelpon.

Haris yang awalnya menyambut komunikasi dengan sopan, tiba-tiba merasa curiga dengan nada suaranya tidak mirip dengan suara asli Therry.

“Saya mulai curiga mendengar suara bicaranya berbeda dengan Pak Therry yang merupakan orang Padang. Gaya bicaranya sangat berbeda. Beliau juga orang yang baik dan ramah. Apalagi ini tujuannya memeras. ,” paparnya.

Karena yakin bahwa penelpon merupakan pelaku penipuan via telepon seluler Haris langsung memutuskan komunikasi.

Haris mengaku dirinya selaku Kadis Pelayanan Satu Atap tidak merasa menerima amplop. Karena pihaknya tetap tegas untuk penertiban penangkaran walet.

Apalagi terkait walet merupakan perintah wali kota yang sudah pernah melakukan sidak dan menyegel langsung sejumlah penangkaran walet ilegal. Sehingga Haris merasa santai dan tidak ambil pusing dengan teror dari penelepon yang mengatasnamakan penegak hukum.

Sementara Kasi Intel Kejaksaan Negeri Lhokseumawe Therry yang dihubungi via telepon selulernya sempat terkejut dengan info penelpon yang membawa namanya untuk memeras pejabat.

Therry juga mengaku sangat bersyukur kejadian yang dialami Haris tidak langsung percaya pada penelpon yang membawa namanya.

“Mohon dibantu infokan kepada masyarakat dan kawan-kawan agar tidak terpancing dan percaya dengan penelepon yang membawa nama atau mengatasnamakan pejabat dan penegak hukum,” pintanya. (b09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE