KUTACANE (Waspada.id): Ribuan jiwa masyarakat Kecamatan Darul Hasanah, Aceh Tenggara meminta kepada pihak dinas terkait segera membangun jembatan darurat setelah jembatan rangka baja Natam putus pascabencana yang terjadi pada beberapa waktu lalu.
Pasalnya, menyebabkan isolasi wilayah, terhambatnya mobilitas dan distribusi logistik (bahan pokok, BBM, bantuan), gangguan layanan publik (kesehatan, sekolah), penurunan ekonomi (omset pedagang anjlok), hingga ancaman keselamatan jiwa karena warga terpaksa mencari jalur alternatif berbahaya atau bantuan darurat tertunda, serta biaya logistik meningkat drastis.
Hingga Senin, (22/12) belum mendapat informasi pembangunan jembatan darurat untuk saat ini, mereka masih menempuh jalur memutar yang memakan waktu, yaitu jembatan darurat di Desa Mbarung Kecamatan Babussalam agar sepeda motor tetap bisa melintas dan jalur menghubungkan jembatan Silayakh Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara lebih jauh lagi, meski bisa dilalui kendaraan roda empat.
Satinah, 68, warga Desa Tanjung, mengatakan jembatan darurat dibangun agar aktivitas harian bisa berjalan normal kembali paling tidak untuk anak-anak sekolah. “Untuk lewat sepeda motor, atau jalan kaki sudah aman,” ujarnya.
Sulasmi 73, warga lainnya, menyampaikan hal serupa. Menurutnya, jembatan darurat dibangun dinas terkait yang sama-sama terdampak putusnya akses penghubung itu. Meski darurat nantinya tidak khawatir karena jembatannya asal jangan goyang. “Tinggal menunggu perbaikan permanennya,” kata dia.
Keluhan ribuan jiwa ini terus muncul setelah jembatan Natam putus. Namun hingga kini, belum ada kejelasan kapan perbaikan dimulai.
Camat Darul Hasanah, Hayadun SP, saat dikonfirmasi Senin (22/12) membenarkan adanya keluhan warga brupa permintaan jembatan darurat dibangun supaya anak-anak sekolah bisa melaluinya.
“Dari jalan jembatan darurat Mbarung sangat jauh, bahkan kabarnya selama jembatan Natam putus banyak anak-anak tidak sekolah atau sekolah lewat daring,” sebutnya.
“Namun kita berharap kepada dinas terkait supaya membangun jembatan darurat untuk mengatasi kesulitan masyarakat terutama untuk anak sekolah sebanyak berkisar 800 jiwa agar bisa kembali sekolah normal nantinya, untuk itu pasan saya kepada masyarakat bersabar karena pemerintah masih berusaha untuk pembangunan jembatan darurat tersebut,” tambah Hayadun. (id80)











