Scroll Untuk Membaca

AcehKesehatan

Selama 6 Bulan, 24 Kasus DBD Ditemukan Di Abdya

Selama 6 Bulan, 24 Kasus DBD Ditemukan Di Abdya
Kepala Dinas Kesehatan Abdya Safliati SST M.Kes. Jumat (19/7).Waspada/Syafrizal
Kecil Besar
14px

BLANGPIDIE (Waspada): Selama kurun waktu 6 terakhir, terhitung sejak Januari hingga Juni 2024, sebanyak 24 kasus Demam Berdarah Deungu (DBD), ditemukan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Kepala Dinas Kesehatan Abdya Safliati SST M.Kes, melalui Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Ika Puspita Jumat (19/7) mengungkapkan, selama 6 bulan terakhir tercatat sebanyak 24 kasus DBD ditangani pihak dalam wilayah ‘Nanggroe Breuh Sigupai’. “Dibandingkan tahun 2023 lalu, temuan kasus tahun ini sudah rendah. Dimana, pada tahun 2023 lalu Januari hingga Mei saja, sudah ditemukan sebanyak 63 kasus dari total keseluruhan 105 kasus DBD di Abdya,” ungkapnya.

Ika Puspita merincikan, pada bulan Januari terdapat 8 kasus DBD yang ditemukan, dengan usia dari 4 tahun hingga 64 tahun, jenis kelamin dan alamat yang berbeda. 4 kasus di Kecamatan Blangpidie, masing-masing terjadi di Desa Pasar, dengan penderita seorang bocah berusia 6 tahun. Desa Keudee Siblah, penderita laki-laki 14 tahun. Desa Meudang Ara, penderita laki-laki 10 tahun dan Desa Kuta Bahagia, penderita laki-laki 32 tahun.

Kemudian 1 kasus di Desa Ujung Padang, Kecamatan Manggeng penderita bocah laki-laki usia 5 tahun. 1 kasus di Desa Kuta Makmur, Kecamatan Jeumpa bocah laki-laki 4 tahun. 1 kasus di Desa Durian Rampak, Kecamatan Susoh perempuah 14 tahun dan 1 kasus di Kecamatan Lembah Sabil, perempuan usia 8 tahun.

Bulan Februari sebanyak 12 kasus DBD ditemukan. Rinciannya, 8 kasus di Kecamatan Blangpidie masing-masing di Desa Mata Ie 2 kasus (perempuan 12 tahun dan laki-laki 10 tahun), Desa Keudee Siblah 3 kasus (1 0rang perempuan 5 tahun, 2 orang laki-laki 11 dan 9 tahun), Geulumpang Payong 1 kasus (laki-laki 10 tahun, Kuta Tinggi 1 kasus (laki-laki 5 tahun) dan Kuta Tuha 1 kasus (laki-laki 15 tahun).

Kemudian Kecamatan Jeumpa 2 kasus, di Desa Ikhue Lhueng (perempuan 8 tahun) dan Desa Alue Seulaseh (laki-laki 12 tahun). Kecamatan Setia 1 kasus yakni di Desa Tangan-Tangan Cut (perempuan 10 tahun). Serta di Kecamatan Tangan-Tangan 1 kasus yaitu di Desa Adan (laki-laki 16 tahun). “Bulan Maret ada 3 kasus. 2 kasus di Desa Geulima Jaya, Kecamatan Susoh (keduanya perempuan 36 dan 64 tahun), 1 kasus di Desa Pantee Pirak, Kecamatan Manggeng (laki-laki 27 tahun),” sebut Ika.

Selanjutnya bulan April dan Mei tidak ditemukan kasus DBD di Abdya (nihil). Kasus baru ditemukan kembali pada bulan Juni. Kasus yang berakibat pada kematian jika tidak segera ditanggulangi dan ditangani ini, kembali terjadi di Desa Babah Lhueng Kecamatan Blangpidie 1 kasus (laki-laki 5 tahun), Desa Cota Manee Kecamatan Jeumpa 1 kasus (laki-laki 10 tahun, serta Desa Krueng Batee Kecamatan Kuala Batee 1 kasus (laki-laki 8 tahun). “Semua lokasi ditemukan kasus DBD sejak Januari hingga Juni, sudah kita lakukan fogging,” kata Ika Puspita.

Dalam kesempatan itu, atas nama Kepala Dinas Kesehatan Abdya Safliati SST M.Kes, Ika Puspita selaku Kabid P2P menghimbau kepada seluruh masyarakat Abdya khususnya, agar bersama-sama melakukan langkah-langkah pencegahan. Diantaranya, mengikuti penyuluhan tentang peningkatan pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang rutin digelar, dalam upaya pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan.

Juga menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, dengan melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan pemukiman masyarakat, menguras tempat-tempat penampungan air (minimal seminggu sekali), menutup rapat tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas dan menabur bubuk pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik, memakai kelambu dan pemasangan kawat kasa pada ventilasi, serta memakai obat nyamuk dan obat oles anti nyamuk.(b21)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE