Scroll Untuk Membaca

Aceh

Selamat Ariga Raih Penghargaan Anugerah Syiar Ramadan Kemenag

Selamat Ariga Raih Penghargaan Anugerah Syiar Ramadan Kemenag
Selamat Ariga Perwakilan Aceh memperoleh penghargaan Anugerah Syiar Ramadan Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (23/05/25).(Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada): Selamat Ariga Perwakilan Aceh mendapat Pengharaan Anugerah Syiar Ramadhan dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia yang berkolaborasi bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai Moderat Melenial Agent (MMA) Inspiratif tahun 2025 di Jakarta.

Selain, Selamat Ariga yang memperoleh anugerah bergengsi ini (MMA I), ada juga dua provinsi lainnya yakni Saviera Ajeng (MMA II Yogyakarta) dan Lusi Andalusianingsih (MMA II Jawa Barat)

Kementerian Agama (Kemenag) RI bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menggelar Anugerah Syiar Ramadan tahun 2025, bertempat di Auditorium H.M. Rasjidi Kemenag RI, Jum’at (23/05/25).

Tahun ini tema yang diusung adalah “Siaran Ramadan untuk Meneguhkan Ketahanan Bangsa” memberikan penghargaan kategori baru untuk Moderat Milenial Agent (MMA) inspiratif tahun 2025. Dari 34 provinsi tiga MMA terbaik mewakili provinsi masing-masing yang terpilih.

“Jadi, ada tiga orang yang memperoleh penghargaan tersebut, yaitu Saviera Ajeng (MMA II Yogyakarta), Selamat Ariga (MMA 1 Aceh), dan Lusi Andalusianingsih (MMA II Jawa Barat),” ungkap Selamat Ariga kepada Waspada,” Sabtu (24/05/25).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Abu Rokhmad, sebagai penyelenggara Anugerah Syiar Ramadan mengatakan, ini sebagai bentuk apresiasi terhadap program siaran keagamaan selama bulan suci Ramadan.

“Ajang ini menjadi momentum penting untuk menegaskan peran strategis media dalam memperkuat ketahanan bangsa melalui dakwah yang mencerahkan, mendidik, dan membangun,” katanya dijakarta disela-sela kegiatan itu.

Di tengah arus informasi digital, Abu menegaskan, pentingnya Anugerah Syiar Ramadan sebagai upaya memperkuat ekosistem dakwah media yang kredibel.

“Siaran keagamaan bukan sekadar tontonan, tapi juga tuntunan. Lewat apresiasi ini, kita dorong lembaga penyiaran untuk terus meningkatkan kualitas siarannya agar bisa menjawab kebutuhan zaman tanpa kehilangan ruh spiritualitas,” tegasnya.

Ia menyebutkan, bahwa Kementerian Agama telah mengambil langkah konkret untuk membina kualitas dakwah media, seperti melalui pelatihan dai, penyediaan naskah khotbah tematik, pembinaan penyiar agama Islam, serta pembentukkan moderat melenial agent di masing-masing provinsi di indonesia.

Abu berharap, penyiaran Ramadan ke depan dapat menjangkau generasi muda digital-native dengan pendekatan yang ramah, moderat, dan membangun. “Ketahanan bangsa tidak hanya dibangun dari kekuatan ekonomi atau politik, tapi juga dari ketahanan iman dan narasi kebaikan yang konsisten disiarkan,” pintanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi menekankan, bahwa kegiatan Anugerah Syiar Ramadan bukan hanya soal penghargaan, tetapi juga sebagai forum konsolidasi nasional bagi pelaku penyiaran keagamaan.

“Setiap tahun, kita tidak hanya memberi penghargaan, tapi juga memperkuat koordinasi antar-aktor kunci penyiaran agar dakwah media menjadi bagian dari ketahanan bangsa. Kita ingin siaran Ramadan jadi instrumen membangun akhlak publik,” ujar Zayadi.

Ia menjelaskan, Anugerah Syiar Ramadan tahun ini memberikan 21 penghargaan kepada program televisi, radio, serta tokoh dan program inspiratif dari Kementerian Agama dan MUI. Kategori yang dilombakan antara lain meliputi ceramah, kultum, dokumenter, ILM Ramadan, hingga program yang mendukung gaya hidup halal dan literasi akhlak digital.

Zayadi menambahkan, bahwa Kemenag secara aktif telah menyelenggarakan pelatihan literasi digital dan dakwah media bagi penceramah dan penyuluh agama, agar penyiaran keagamaan dapat hadir secara bijak di ruang-ruang digital.

“Ini era di mana narasi baik harus lebih viral dari kebisingan. Kita butuh konten keagamaan yang bukan hanya relevan, tapi juga transformatif,” ujarnya.(b02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Pendidikan

JAKARTA (Waspada) : ⁠Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag, mengungkapkan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN)…

Nusantara

JAKARTA (Waspada): Ibadah kurban memperkuat ikatan kepedulian sosial dan solidaritas antaraumat Islam. Selama pelaksanaan qurban, masyarakat saling berbagi daging kurban dengan orang-orang yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, yatim piatu, dan…