Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Sempat Diangkut Ke Lhokseumawe, Imigran Rohingya Dikembalikan Ke Idi

Sempat Diangkut Ke Lhokseumawe, Imigran Rohingya Dikembalikan Ke Idi
ENIS ROHINGYA: Imigran Myanmar dan Bangladesh saat ditampung di Gedung Futsal Komplek ISC Aceh Timur di Idi Rayeuk, Jumat (15/12). Waspada/H. Muhammad Ishak
Kecil Besar
14px

IDI (Waspada): Meskipun sempat dibawa ke Kota Lhokseumawe, 50 etnis Rohingya dan warga Bangladesh akhirnya dikembalikan Aceh Timur. Mereka saat ini ditampung di Gedung Futsal Komplek Idi Sport Center (ISC).

“Sesuai dengan permintaan masyarakat, pemerintah telah memindahkan etnis Rohingya ke Lhokseumawe, Jumat (15/12) malam. Tetapi disana mereka ditolak, akhirnya dibawa kembali ke Aceh Timur,” kata Jabri, warga Aceh Timur, kepada Waspada, Minggu (17/12).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sempat Diangkut Ke Lhokseumawe, Imigran Rohingya Dikembalikan Ke Idi

IKLAN

Tidak diketahui alasan penolakan etnis Rohingya tersebut di Lhokseumawe, tetapi masyarakat Aceh Timur menilai kedatangan imigran asing disini bukan lagi akibat konflik di negaranya. Warga disana juga menganggap dalam beberapa tahun terakhir ‘persinggahan’ etnis Rohingya di Aceh murni human trafficking, bahkan harus membayar Rp 66 juta per orang untuk sampai ke Malaysia.

“Puluhan etnis Rohingya yang mendarat kali ini seluruhnya laki-laki. Pengakuannya mereka juga bukan tujuannya Indonesia, melainkan ke Malaysia. Tapi 46 etnis Rohingya dan 4 warga Bangladesh ini harus membayar hingga puluhan juga ke agen untuk mendarat secara ilegal ke Malaysia,” urai Jabri.

Kepala Badan Kesbangpol Aceh Timur, H Iskandar SH, melalui Kabid Intelijen, Samsul, mengatakan, pihaknya belum memindahkan etnis Rohingya, karena koordinasi masih berlangsung antara pemerintah dengan pihak UNHCR. “Sampai saat ini masih di tampung di Gedung Futsal Komplek ISC. Untuk konsumsi ditanggung pihak UNHCR melalui Dinas Sosial,” kata Samsul.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah kapal menurunkan 50 etnis Rohingya dan warga Bangladesh di bibir pantai Kuala Idi Cut, Kamis (14/12) dini hari. Lalu mereka lari dan bersembunyi di semak-semak. Namun keberadaan imigran Myanmar dan Bangladesh ini tercium aparat kepolisian, sehingga berhasil ditangkap secara terpisah.

Setelah dikumpulkan di Gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Idi Cut, lalu masyarakat mendatangi mereka dan meminta aparat keamanan dan pemerintah memindahkan ke lokasi lain. Mendapat penolakan dari warga, akhirnya 50 etnis Rohingya dan warga Bangladesh diangkut ke Idi Rayeuk dan ditempatkan di Komplek ISC Aceh Timur, sekira pukul 16:00. Sehari disana, warga dari beberapa desa mendatangi Gedung ISC Aceh Timur meminta pemerintah dan aparat keamanan segera memindahkan imigran itu dari Idi Rayeuk. (b11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE