Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Siap-siap, 445 SD/SMP Akan Terapkan Mapel Bahasa Aceh

Siap-siap, 445 SD/SMP Akan Terapkan Mapel Bahasa Aceh
DISKUSI: Ketua MPA Aceh Timur, Tgk H Alauddin SE, didepan pemangku kepentingan dan para pihak menyimpulkan hasil FGD tentang kedudukan muatan lokal dalam kurikulum merdeka dan implementasi di Idi Rayeuk, Aceh Timur, Selasa (21/5). Waspada/H. Muhammad Ishak
Kecil Besar
14px

IDI (Waspada): Majelis Pendidikan Aceh (MPA) merekomendasi penerapan mata pelajaran (mapel) muatan lokal yakni Bahasa Aceh untuk 445 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di kabupaten itu.

“Untuk penerapan Bahasa Aceh sebagai mata pelajaran di SD dan SMP dibutuhkan payung hukum yakni Peraturan Bupati (Perbup) atau qanun,” kata Ketua MPA Aceh Timur, Tgk H Alauddin SE, dalam Focus Group Discussion (FGD) Tentang Kedudukan Muatan Lokal Dalam Kurikulum Merdeka dan Implementasinya di Idi, Selasa (21/5).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Siap-siap, 445 SD/SMP Akan Terapkan Mapel Bahasa Aceh

IKLAN

Pihaknya sepakat ke depan untuk diusulkan Perbup tentang Mulok. Isi Mulok yang akan diterapkan di sekolah atau madrasah seperti bahasa Aceh, tulisan Arab Melayu, baca tulis Alquran, bahasa inggris dan aqidah-akhlak.

“Pengusulan mulok menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah sangat sesuai dengan Program Kurikulum Merdeka. Langkah ini tentu memberikan ruang kearifan lokal daerah untuk dipelajari siswa. Jadi tujuan diterapkan pelajaran mulok ini salah satunya seperti Bahasa Aceh agar tidak hilang bahasa Aceh di Aceh Timur,” urai H. Alauddin.

Siap-siap, 445 SD/SMP Akan Terapkan Mapel Bahasa Aceh

Oleh karenanya, mantan Ketua DPRK Aceh Timur ini nanti akan membuat tim perumus kurikulum untuk mulok, karena tujuan kurikulum mulok Aceh ini juga untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional dan nilai-nilai islami yang relevan dengan keistimewaan dan kekhususan dalam bingkai syariat islam.

“Harapan kami semoga semua pihak mendukung agar lahirnya perbup ini. Karena Bahasa Aceh perlu diselamatkan dengan cara dimasukkan ke kurikulum dan diajarkan kepada anak-anak sekolah dan madrasah,” kata H. Alauddin.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Saiful Basri, S.Pd, M.Pd, dalam kesempatan itu mengatakan, mulok ini masih bersifat integrasi di mata pelajaran lain belum bersifat sendiri. “Saat ini belum ada, karena kita belum membuat rencana pembelajaran atau silabus. Oleh karenanya dalam FGD ini bersama MPA dan semua jajaran ke depannya harus ada mata pelajaran Mulok tersebut yang diambil, misalkan Bahasa Aceh,” tuturnya.

Setelah lahir Perbup, nantinya akan mengatur jumlah jam mata pelajaran mulok tersebut yang dapat diusulkan dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang diakui secara nasional. “Tahun ajaran ke depan akan jelas Mulok yang ada di Aceh timur yang berdiri sendiri,” sebutnya.

Menurut mantan Kepala SMAN 1 Idi ini, mulok sangat penting, karena selama ini pihaknya melihat bahasa Aceh mulai langka dijadikan bahasa komunikasi dalam kehidupan sehari-hari secara benar dan fasih. Oleh sebab itu perlu diterapkan di sekolah agar tidak hilang kearifan lokal. “Bahasa Aceh ini perlu dipelajari secara benar dan fasih, sehingga ke depan pengucapan bahasa Aceh di kalangan milenial tidak salah,” pungkas Saiful Basri. (b11)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE