Sikapi Aduan Warga, Ketua DPRK Pidie Saweu Titeu

- Aceh
  • Bagikan
Sikapi Aduan Warga, Ketua DPRK Pidie Saweu Titeu
Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, didampingi Camat Titeu dan warga setempat berdiri di bawah Jembatan Gantung Gampong Mesjid Tongpudeung, Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie, Rabu (17/5). Waspada/Muhammad Riza

SIGLI (Waspada): Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Pidie, Mahfuddin Ismail M.A.P, Saweu (kunjungi-red) lokasi jembatan Gantung, Gampong Mesjid Tongpudeung, Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie, Rabu (17/5).

Politisi Partai Aceh (PA), ini merespon aduan masyarakat yang melaporkan kondisi jembatan tersebut sudah tidak dalam keadaan baik-baik saja, alias tidak layak pakai lagi. Dalam kunjungan itu, Mahfuddin Ismail diterima Camat Titeue Fakhruddin, Geuchik (Kepala Desa), unsur KPA Sagoe Titeue, dan perangkat gampong setempat.

”Kami datang kemari untuk merespon aduan warga, dimana kelayakan jembatan yang ada digampong ini sudah sangat memprihatinkan, sungguh tidak layak untuk digunakan,” katanya.

Sekarang ini, jembatan gantuang tersebut hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua, itu karena lebar jembatan tersebut sekira 1 meter. Dampak dari buruknya kondisi jembatan tersebut sudah sering warga yang menjadi korban, seperti terjatuh dalam sungai. Jembatan gantung yang kondisi sudah keropos, itu juga tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.

Ini menjadi masalah besar, karena pada saat ada warga yang sakit jembatan tersebut tidak bisa dilewati oleh ambulace atau mobil pemadam kebakaran pada saat ada terjadi insiden kebakaran. “Sedangkan penduduk di sini lebih kurang 250 jiwa,” katanya.

Karena itu, warga berharap DPRK Pidie dapat memperjuangkan pembangunan jembatan itu secara permanen sehingga mudah dilalui kendaraan roda empat.

Sementara, Geuchik Gampong Mesjid Tongpeudeng, Muhammad Yusuf menuturkan jembatan itu merupakan jalur utama yang setiap waktu tidak henti-hentinya digunakan warga. Tidak saja untuk melakukan aktivitas seperti ke kebun atau ke sawah, tetapi jembatan ini juga digunakan anak-anak untuk berjalan ke sekolah.

Karena itu apabila Pemkab Pidie belum mampu membangun jembatan tersebut, maka dia akan mengalokasikan dana melalui Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG) untuk membangun jembatan tersebut.

“Kami siap jika pemerintah tidak mampu merealisasikan jembatan tersebut dengan sumber APBK Pidie, maka saya selaku geuchik & masyarakat sudah siap menganggarkan anggaran APBG gampong Mesjid Tongpeudeng, dan ini perlu bapak Ketua DPRK Pidie tahu, ini sudah di sepakati oleh masyarakat dalam musyawarah gampong beberapa waktu yang lalu,” katanya.

Namun lanjut Muhammad Yusuf, karena penggunaan dana gampong dibatasi oleh regulasi, seperti peraturan bupati. Sebab kata dia, penggunaan dana gampong untuk pembangunan infrastruktur, ini dibatasi anggarannya, sedangkan anggaran Jembatan itu di prediksikan menghabiskan anggaran senilai Rp1 miliar.

Tokoh Komite Peralihan Aceh (KPA) Titeu, Kabupaten Pidie, Samsul menyampaikan selama ini warga yang mau keluar gampong menggunakan kendaraan, seperti mobil atau ambulan mengantar pasien harus berputar jauh ke arah gampong tetangga. Sebab, hanya melalui gampong itulah memiliki akses jalan masuknya kendaraan roda empat. (b06)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *