BIREUEN (Waspada): Aplikasi Sistem Pemantauan Proyek Berbasis Aplikasi (Sispampro) dan Geographic Information System (GIS) yang dilakukan oleh Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bireuen, Ir. Fadhli, ST, MT mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan atau stakeholder di Kabupaten Bireuen.
Aplikasi Sispampro dan GIS sudah mulai dilakukan tahapan pengujian pada 4 Oktober 2024 menjelang tunggunya lauching dan disambut positif oleh berbagai kalangan stakeolder yang ada di Bireuen, mulai dari Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin, Sekretaris Daerah (Sekda) Ibrahim Ahmad, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Bob Mizwar, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Mawardi, para Asisten Sektretariat Daerah serta seluruh kepala dinas di lingkungan Pemkab Bireuen.
Kepala Bappeda Bireuen Bob Mizwar, kepada Waspada Rabu (9/10) mengatakan, dirinya memberikan dukungan sepenuhnya terhadap proyek perubahan pada Pelatihan dan Kepemimpinan Nasional Tingkat II, Angkatan XII yang dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Hukum Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (Puslatbang Khan) LAN RI tahun 2024.
“Kita sangat mendukung Aplikasi Sispampro yang telah digagas oleh Kepala Dinas PUPR Bireuen. Dengan harapan proyek perubahan tersebut akan menjadi satu kebijakan pengendalian proyek pada Dinas PUPR Bireuen, sebagai upaya peningkatan peran pimpinan dalam pemantauan dan pengendalian risiko kegiatan dengan berbasis teknologi informasi digital untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” harap Bob Mizwar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Bireuen, Ir.Fadhli, ST, MT, menyampaikan Aplikasi Sispampro yang digagas oleh dirinya, tujuannya mempermudah pemangku kepentingan dalam mendapatkan informasi yang relevan dengan cara transparan dan akurat. Di samping itu juga, ini juga sebagai untuk memperkuat transformasi digital yang diinisiasikan oleh Pemerintah dalam meningkatkan efesiensi operasional, transparansi, serta mengurangi peluang terjadinya korupsi atau penyimpangan.
“Aplikasi yang kita gagas ini manfaatnya besar sekali, nantinya bisa menimalisir pemborosan anggaran proyek dan menciptakan transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi dalam pengelolaan proyek,” sebut Fadhli Amir.
Dukungan serupa juga datang dari para akademik dan para pelaku konstruksi serta organisasi profesi media yang ada di dalam Kabupaten Bireuen. (czan)
