BLANGPIDIE (Waspada): Sri Pebri Muliyanti dan Nakhifa Shawatul Azma, 2 siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Aceh Barat Daya (Abdya), peraih medali perunggu dalam kompetisi tingkat nasional Proposal Riset Karya Ilmiah Kreasi dan Inovasi (Kresna), tahun 2022 kategori Sains.
Syamsulizarni S.Pd, Kepala MAN Abdya Jumat (1/4) lalu mengatakan, dua siswinya yang meraih prestasi tingkat nasional itu, merupakan anak asuh dari guru pembimbing Rolif Hartika, serta dewan guru lainnya. Katanya, proposal dengan judul uji efektivitas inhibisi alfa glukosidase ekstrak etanol daun jelatang (Laportea Interupta) sebagai anti diabetes, dinyatakan meraih perunggu dalam kompetisi itu.
Pihaknya berharap, prestasi yang telah diraih jangan menghentikan langkah MAN Abdya untuk berbuat yang lebih baik. Harusnya prestasi ini menjadi motivasi bagi guru dan seluruh siswa, agar dapat berprestasi lebih gemilang.
Menurutnya, kerjasama guru dan siswa tidaklah cukup, tanpa adanya andil orang tua, yang turut serta menjaga intensitas belajar putra-putrinya saat di rumah. “Bagaimanapun juga, waktu yang dimiliki anak tetap lebih banyak di luar sekolah, dari pada di sekolah sendiri. Pengawasan dan bimbingan orang tua, sangatlah dibutuhkan sebagai bentuk kerjasama dengan guru, sehingga hasil dari pendidikan yang diharapkan dapat tercapai,” harapnya.
Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Abdya Khairul Huda SHI, mengapresiasi upaya dan kerja keras guru dan siswa MAN Abdya, yang mampu mengukir prestasi tingkat nasional dan mengharumkan nama madrasah.
Capaian prestasi ini katanya, harus menjadi contoh dan motivasi bagi siswa lainnya, agar semakin giat dalam belajar serta berinovasi. “Selamat kepada siswi dan guru pembimbing MAN Inovasi Abdya atas prestasi yang telah diraih. Terus ditingkatkan dengan mengembangkan inovasi lainnya untuk prestasi yang lebih gemilang,” kata Khairul Huda.
Melalui program kompetisi riset karya ilmiah dan inovasi ini tambah Khairul Huda, diharapkan para siswa dan siswi membiasakan diri, serta mampu untuk melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah, dalam rangka membentuk peneliti muda madrasah dan sekolah, yang kedepannya dapat memberi kontribusi dalam pembangunan nasional.
Menurut Khairul Huda, yang didampingi Kasi Pendidikan Islam Adihar SPdI MA, prestasi dapat menjadi salah satu bukti berhasilnya sebuah proses pendidikan. Apalagi jika prestasi tersebut dapat diraih di berbagai bidang pembelajaran, baik akademik maupun bidang pembinaan bakat dan kreativitas, seperti halnya prestasi dalam kompetisi yang telah diraih. “Terus belajar dan berkarya, agar prestasi yang dicapai semakin baik,” pungkasnya.(b21)