Aceh

SMSI Aceh – Waroeng Spesial Sambal Salurkan Bantuan Banjir-Longsor Pidie Jaya

SMSI Aceh – Waroeng Spesial Sambal Salurkan Bantuan Banjir-Longsor Pidie Jaya
SMSI Aceh menyerahkan bantuan logistik kepada warga Desa Geunteng, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya. Rabu (3/12/2025). (Waspada.id/Ist)
Kecil Besar
14px

PIDIE JAYA (Waspada.id): Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (3/12/2025). Bantuan itu merupakan hasil kolaborasi SMSI Aceh bersama Waroeng Spesial Sambal (SS) Yogyakarta dan sejumlah donatur.

Ketua SMSI Aceh, Aldin NL, mengatakan bantuan yang diberikan terdiri dari sembako, pakaian, pakaian dalam, perlengkapan mandi, popok bayi, pembalut, roti, air mineral, dan mi instan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Rombongan ikut didampingi Bendahara SMSI Aceh Sulaiman, Wakil Sekretaris Reza Gunawan, serta beberapa pengurus lainnya.

Selain menyalurkan bantuan, rombongan SMSI Aceh meninjau sejumlah desa terdampak yang hingga kini masih mengalami keterbatasan kebutuhan dasar.

Menurut Aldin, akses menuju lokasi bencana masih terhambat lumpur tebal dan jalan yang terputus.

“Banyak wilayah masih kesulitan air bersih, obat-obatan, serta perlengkapan dasar. Kolaborasi ini membantu agar bantuan menjangkau permukiman yang terisolasi,” ujar Aldin.

Meninjau Lokasi Terparah

Gampong Seunong, Kecamatan Meurah Dua, menjadi lokasi pertama yang dikunjungi. Desa ini masih dikepung lumpur dan tumpukan kayu.

Geuchik Saiful menyebut, hingga kini warganya masih berada di pengungsian. “Sebanyak 12 rumah hanyut. Satu sekolah, satu posyandu, dan dua surau rusak berat. Warga mengungsi hanya dengan pakaian di badan,” kata Saiful.

Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Gampong Geunteng. Sebanyak 697 jiwa atau 220 KK tercatat mengungsi di desa tersebut. Lumpur tebal masih menutup akses jalan, sementara alat berat dikerahkan untuk membuka jalur utama.

Sekretaris Desa, Barral Almuharram, menyebut warga mulai menghadapi masalah kesehatan. “Krisis air bersih jadi persoalan utama. Bantuan air sulit disalurkan karena tidak tersedia tandon,” ujarnya.

Kondisi serupa terjadi di Dusun Manyang Cut, Gampong Krueng Baroeh. Di titik ini, rumah-rumah warga terkubur lumpur lebih dari dua meter.

Sekitar 150 KK terdampak langsung. Warga seperti Irfan dan M. Nur menceritakan air tiba-tiba naik hingga empat meter pada malam 26 November 2025, membuat mereka tak sempat menyelamatkan barang apa pun.

SMSI Aceh berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga terdampak sekaligus membuka ruang kolaborasi lebih luas dalam penanganan bencana di Pidie Jaya.(id66)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE