LANGSA (Waspada.id): Kepengurusan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Langsa diduga tidak transparan, mulai dari pengutipan keringat buruh, kendaraan yang beroperasi, kutipan pengusaha toko dan sejumlah retribusi administrasi lainnya, Jumat (5/9).
Ketua SPSI Kota Langsa, Abdullah Hanafiah ketika dikonfirmasi Waspada.id melalui handphone menyampaikan, retribusi yang dilakukan diperuntukkan untuk kebutuhan organisasi SPSI yang kepengurusannya akan berakhir hingga 2027.
Jadi, sambungnya, begitu juga terkait pengutipan biaya yang dilakukan apabila ada pergantian anggota kerja. Memang diminta dana pergantian sebesar Rp20 juta.
“Lalu, uang tersebut kita serahkan kepada anggota yang tidak kerja lagi, bila digantikan dengan orang lain yang sakit atau meninggal, uang tersebut kita serahkan kepada keluarganya,” jelasnya.
Begitu juga sejumlah iuran dan retribusi lainnya yang dilakukan, diperuntukkan bagi kebutuhan organisasi SPSI serta untuk kegiatan sosial anggota seperti, musibah, sakit serta kemalangan dan lainnya.
Menurutnya, setiap organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternal yang kompleks, sehingga rentan terhadap munculnya berbagai isu, baik positif maupun negatif.
Maka dari itu, ungkap Abdullah, dia berharap kepada anggota SPSI Kota Langsa bila ada persoalan dan perbedaan pendapat yang terjadi agar dapat melaporkan kepada pengurus untuk menemukan solusi yang tepat demi kebaikan bersama.
Sementara menanggapi persoalan itu, Ketua DPD Provinsi Aceh yang juga menjabat Pengurus SPSI Kota Langsa, Yusri Tambunan menyampaikan, hingga saat ini belum ada regenerasi kepengurusan SPSI Kota Langsa.
“Benar memang kepengurusan SPSI Langsa masih orang-orang lama. Kita berikan kesempatan untuk anggota yang mampu tapi tidak ada yang bersedia,” ujarnya.
Dijelaskannya lagi, saat ini SPSI Langsa memiliki sekira 60 orang anggota yang kesemuanya terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Dalam setiap tahunnya anggota mendapatkan hasil dari pendapatan SPSI setempat.
“Selain itu, kita juga tidak pungkiri isu-isu miring kerap dibicarakan di luar terhadap SPSI Langsa. Pun demikian, perbaikan dan pembenahan terus dilakukan terhadap kesejahteraan para anggota,” katanya.
Yusri juga mengakui, terkait adanya pengutipan-pengutipan hingga jutaan rupiah kepada anggota dan dari unit kendaraan yang tersedia di gudang bongkar muat yang nantinya diperuntukkan untuk anggota saat ada musibah dan kemalangan serta kebutuhan lain organisasi.(Id75)