KUALASIMPANG (Waspada): Direktur Civil Society Organisasi (CSO) Lembaga Bina Arsitektur Madani (Le’Bam), Zulkarnain Is, ST, merasa prihatin dengan kondisi stadion Aceh Tamiang. Pasalnya, bangunan yang dibangun pada tahun 2010 lalu terkesan tidak ada yang dapat dibanggakan.
“Padahal ketika sebuah stadion dibangun dengan perencanaan yang mantang dapat menjadi kebanggaan daerah,” ungkap CSO LeBam, Zulkarnain kepada Waspada Minggu (19/9) di Karang Baru dan menyampaikan, semua harus dilakukan dengan mantang, dari perencanaan, pembangunan dan pengelolaan dan ketika itu terjadi maka itu sebuah aset yang cukup mengiurkan untuk PAD.
Menurutnya, karena ketika stadion dapat dilengkapi dan difungsikan dapat menunjang beragam kegiatan, kegiatan utama yang dapat dilakukan di stadion bisa dibedakan menjadi beberapa aktifitas. “ tentu dilokasi stadion Aceh Tamiang ada aktifitas olahraga yang mencakup latihan dan pertandingan olahraga yang dilakukan oleh atlit olahraga seperti sepakbola dan atletik.
Kemudian ada aktifitas menonton olahraga, ada aktifitas servis, yaitu kegiatan yang berupa pelayanan operasional bangunan stadion, ketika kegiatan olahraga sedang berlangsung atau tidak. “Ada keamanan, perawatan bangunan stadion beserta semua fasilitasnya, dan mehanical electrical engineering,” urainya seraya mengatakan ada aktifitas manajerial, yaitu kegiatan pengeloaan manajemen stadion, yang biasanya dilakukan oleh pengelola stadion.
Termausk juga aktifitas bisnis yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan cara menyewakan ruang-ruang untuk perdagangan dan aktifitas pendukung lainnya serta ada aktifitas rekreasi, yaitu kegiatan santai yang tidak terjadwal, terang Zulkarnain sembari mengatakan, saat ini Aceh Tamiang sendiri sangat dibutuh dari enam point tersebut diatas.
Dikemukakannya, masyarakat pencinta olah raga dan masyarakat yang butuh tempat santai ada disana, tapi harus dengan perencanaan yang mantang dan pasti disana ada perputaran ekonomi yang baik. Peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga dan pencinta olah raga ini sendiri tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas olahraga, bahhkan terjadi kecenderungan menurunnya kualitas fasilitas olahraga karena kurangnya perawatan.
“Banyak kelompok-kelompok olahraga yang tidak tertampung kegiatannya, sehingga mereka berlatih dengan fasilitas seadanya atau berlatih di tempat-tempat yang kurang representative,” jelasnya dan mengatakan, kondisi ini dapat menghambat perkembangan olahraga di Kabupaten Aceh Tamiang , baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Menghadapi fenomena tersebut, atlit, klub maupun penggemar olahraga memerlukan wadah yang representative dimana dapat melakukan aktifitas-aktifitasnya seperti berlatih untuk meningkatkan prestasi, meningkatkan kebugaran fisiknya sekaligus berekreasi dengan fasilitas umum yang tersedia dalam memenuhi kriteria kelayakan humanis.
Dalam analisa Civil Society Organisasi (CSO) Lembaga Bina Arsitektur Madani (Le’Bam) yang dilakukan di Stadion Aceh Tamiang, dalam durasi waktu tertentu tercatat jumlah pengunjung mencapai ± 31.530 jiwa, diberbagai aktifitas yang dilaksanakan seperti even, turnamen perntas seni, wahana bermain dan aktifitas olah raga lainya.
Dari objektif tersebut diatas CSO Le’Bam memiliki suatu pemikiran bagaimana untuk menyediakan sebuah fasilitas yang mampu mewadahi kegiatan-kegiatan seperti ada aktifitas olahraga, aktifitas nonton, ada aktifitas servis, aktifitas bisnis serta ada aktifitas rekreasi yang direncanakan secara mantang dalam satu kawasan olahraga rekreasi pada ruang terbuka hijau di Aceh Tamiang tepatnya dikawasan stadion.
“ Masyarakat kita butuh suatu kawasan olahraga – rekreasi yang belokasi di ruang terbuka hijau sehingga kedua fungsi utama tersebut saling bersinergi satu sama lain,” uraianya sembari menambahkan, kawasan tersebut menggunakan konsep ekologis sebagai konsep utama sehingga alam menjadi penting sebagai basis desainnya dan tentunya fasilitas didalam kawasan ini diharapkan dapat mengakomodir minat masyarakat Aceh Tamiang.(b15).
Teks foto: Zulkarnain Is,ST, Direktur Civil Society Organisasi (CSO) Lembaga Bina Arsitektur Madani