SUBULUSSALAM (Waspada.id): Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Daarurrahmah Sepadan, Kota Subulussalam, Aceh diundang pada agenda penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) antara 51 Perguruan Tinggi Indonesia (PTI) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur Malaysia, Senin (13/10).
Kerja sama, diinisiasi Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Malaysia, Harmono ini mengundang 51 perwakilan PTI, diantaranya STIT Daarurrahmah. Demikian rilis Humas STIT Daarurrahmah, Selasa (14/10).
Acara di Aula KBRI Malaysia itu disebut menjadi momen penting untuk memperkuat kerjasama pendidikan lintas dua negara, khususnya pengembangan praktik kerja dan pengabdian mahasiswa di luar negeri.
Harmono meyakini PTI perlu diberi peluang luas untuk mengimplementasikan program pendidikan melalui praktik kerja dan pengabdian masyarakat di luar negeri.
“Sekolah Indonesia Kuala Lumpur adalah salah satu lokasi strategis. Karena mayoritas peserta didik anak-anak dari pekerja migran Indonesia, maka mahasiswa dan dosen dari Indonesia bisa berperan besar di sana,” ujar Harmono.
Harmono mengapresiasi perhatian para kepala daerah terhadap warganya yang pekerja migran di Malaysia. Kepedulian ini dinilai sebagai jembatan penting berkolaborasi lintas sektor, termasuk pendidikan.
Hadir anggota DPR RI Komisi X, Dr. H. Muhammad Kadafi yang mendukung penuh langkah strategis KBRI memperluas jejaring akademik antarnegara. MoU ini dinilai sebagai bentuk diplomasi pendidikan yang konkret.
Wali Kota Subulussalam, Haji Rasyid Bancin merespon positif langkah ini dan menilai momen ini menjadi babak baru bagi dunia pendidikan tinggi Kota Subulussalam memperluas jejaring akademik internasional, sekaligus memperkuat peran mahasiswa dan dosen sebagai duta bangsa dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
“Kerjasama kependidikan antar lembaga dan negara merupakan bagian dari konsentrasi kami dalam mengembangkan dunia pendidikan di Subulussalam,” pesan Rasyid.
Langkah STIT Daarurrahmah, disebut representasi semangat globalisasi pendidikan, sejalan dengan visi daerah memperkuat sumber daya manusia melalui kolaborasi internasional.
Diketahui, STIT Daarurrahmah adalah perguruan tinggi yang baru lahir di Kota Subulussalam yang saat ini menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
Melalui MoU di sana, kampus ini berharap terbuka peluang praktik kerja lapangan dan penelitian dosen maupun mahasiswa di lembaga pendidikan Indonesia di Kuala Lumpur.
“Kerjasama ini akan memupuk semangat dosen, mahasiswa untuk meningkatkan kualitas kependidikan, terutama dalam bidang kebahasaan. Malaysia dikenal sebagai salah satu negara non-Arab di Asia yang memiliki perhatian besar terhadap pembelajaran Bahasa Arab,” pesan Rasyid.
Ditegaskan, kerjasama internasional seperti ini menjadi langkah strategis dan pihaknya mendorong kerjasama serupa dengan negara lain.
“Kami akan terus mendorong agar kerjasama serupa bisa dikembangkan ke negara lain, sesuai bidang keilmuan yang dimiliki perguruan tinggi di Kota Subulussalam,” ujarnya optimis. (id90)