IDI (Waspada): Stok darah di sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dalam Kabupaten Aceh Timur, menipis. Kondisi tersebut membuat petugas Unit Transfusi Darah (UTD) harus mencari stok darah dengan cara membangun komunikasi dengan komunitas dan lembaga pemerintahan.
“Stok darah menipis sekali di UTD RS, sehingga kita harus mencari darah dengan membuka gerai donor darah di Pusat Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur di Idi,” kata Kepala UTD RSUD Dr Zubir Mahmud Aceh Timur, dr Nurlely, Sp.PK, kepada Waspada, di sela-sela Donor Darah di Idi, Selasa (22/2).
Dia mengaku, sejumlah rumah sakit terjadi kekosongan darah di daerah itu, baik RSUD Dr Zubir Mahmud Aceh Timur dan RSUD Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak. Hal serupa juga terjadi di sejumlah rumah sakit di luar Aceh Timur, seperti Langsa dan Aceh Tamiang.
“Bukan hanya golongan darah tertentu, seperti golongan darah A+ dan AB, tetapi semua golongan darah terjadi kekosongan,” ujar Nurlely, seraya mengatakan, kekosongan darah terjadi akibat terjadinya kekhawatiran masyarakat yang enggan melakukan donor darah pasca disuntik vaksin COVID-19.
Nurlely mengimbau, masyarakat tidak perlu takut untuk donor darah, karena tiga hari setelah divaksin sudah dapat melakukan donor darah. “Jika sehat setelah divaksin, sudah bisa donor darah. Tapi jika kondisi kurang stabil setelah divaksin, maka silahkan menunggu sampai tiga pekan atau 21 hari setelah divaksin untuk melakukan donor darah,” imbau Nurlely.
Puluhan kantong darah yang dikumpulkan dari aksi donor darah di pusat pemerintahan itu dibawah ke UTD RSUD Dr Zubir Mahmud. Selanjutnya akan dilakukan screening atau pembersihan dan disimpan untuk digunakan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Masyarakat yang menjadi pendonor rutin silakan ke UTD-RS, sehingga stok darah kita tetap tersedia,” imbau Nurlely, sembari mengaku, donor darah secara rutin dapat menyehatkan badan.
Raudhatul Jannah, salah satu pendonor mengatakan, dirinya sengaja datang ke pusat pemerintahan untuk mendonorkan darahnya. “Dapat informasi dari suami, saya langsung datang. Alhamdulillah, donor pertama ini berjalan normal dan lancar,” kata guru Bahasa Inggris SMPN 1 Darul Aman itu.
Setelah mendonor, alumni IAIN Ar Raniry itu mengaku tubuhnya terasa lebih ringan. “Tapi karena donor pertama, jadi agak terasa takut sedikit dengan jarum. Insya Allah ke depan akan donor rutin setiap 4 bulan sekali,” pungkas Raudhatul Jannah. (b11/I).

Teks Foto :
DONOR DARAH: Kepala Dinas Sosial Aceh Timur, Ir Elfiandi, Sp.1, menjadi pendonor pertama dalam aksi donor darah yang dilakukan pihak UTD-RS di Pusat Perkantoran Pemkab Aceh Timur di Idi, Selasa (22/2). Waspada/M. Ishak













