LHOKSEUMAWE (Waspada.id): Akibat kehabisan stok minyak solar, menyebabkan para nelayan perairan selat malaka saling bersitegang dan berebut antrean di SPBU mini PT. Morando Grup di Desa Pusong Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe, Selasa (21/10).
Keterbatasan stok persediaan minyak solar kini menuai banyak keluhan dari masyarakat khususnya kawasan pesisir yang membutuhkannya sebagai bahan bakar melaut.
Pantauan di lapangan, para nelayan membawa jerigen yang diangkut becak mesin tampak saling mendahului giliran dalam antrean di SPBU.
Bahkan diantaranya ada saling bersitegang dengan membentak dan memaki dalam antrean.

Mereka nyaris saling kontak fisik. Di sisi lain juga ada sejumlah nelayan lainnya terlibat cek cok dengan pengusaha SPBU setempat. Karena nelayan kecewa tidak mendapatkan minyak, sebaliknya pengusaha SPBU serba salah melayani permintaan dengan stok minyak solar yang terbatas.
Ketua Pemuda Gampong Pusong Ismail Ahmad mengatakan karena kekurangan stok minyak tentu nelayan saling rebutan mendapatkan solar. Akan tetapi bagi nelayan yang tidak mendapatkan minyak akan merasa kecewa. Sehingga terjadilah perang mulut dan saling tumpahkan amarah.
Ismail mengaku pihaknya juga berusaha melerai ketika kondisi nelayan nyaris adu jotos. Ismail berharap Pertamina tidak tutup mata dan ikut membantu meredam amarah nelayan. “Pertamina harus bantu atasi dan penuhi kebutuhan minyak nelayan dengan merata dan adil. Jangan biarkan rakyat kecil merugi dan menderita,” pintanya.
Amar Jufri selaku Pengelola SPBU Pusong Lama PT. Morando Grup, terkait minimnya kuota Solar yang tak mampu mengatasi tingginya jumlah permintaan BBM nelayan setiap harinya.
Dikatakannya, selama ini pihaknya hanya menerima pasokan BBM dalam jumlah terbatas dan tak mampu memenuhi tingginya permintaan nelayan.

Hal ini juga ditandai dengan banyaknya tumpukan bundelan surat permintaan minyak nelayan yang direkomendasikan oleh Dinas Kelautan Propinsi Aceh dan Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe.
Setiap harinya hampir sebagian besarnya tidak mampu dipenuhi karena keterbatasan stok. Sehingga setiap harinya terlihat pemandangan para nelayan yang mengepung SPBU Mini setempat untuk saling berebut mendapatkan kebutuhan solar.
“Karena stok terbatas terkadang membuat nelayan kecewa dan melampiaskan rasa kesalnya di tempat. Makanya kita minta Pertamina menambahkan kuota sebanyak 250 KL agar bisa melayani kebutuhan nelayan, kalau tidak tiap hari kita kewalahan,” ujarnya. (id72)