Scroll Untuk Membaca

Al-bayanAceh

Tafakur Al Bahru Al Zakhaan Musnad Al Bazzaar: Rembulan Kota Bashrah Abad Ke-3 Hijriah

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

Tafakur Al Bahru Al Zakhaan Musnad Al Bazzaar: Rembulan Kota Bashrah Abad Ke-3 Hijriah
Kecil Besar
14px

Kitab Al Bahru Al Zakhaan Al Ma’ruf Musnad al Bazzaar ( كتاب البحر الزخان المعروف مسند البزار ) adalah salah satu kitab induk hadits tertua yang ditulis pada abad ke-3 Hijrian oleh seorang ulama terkemuka bidang hadist di kota Bashrah yang bernama al Imam al Hafidz Abu Bakar Ahmad Bin Amru Bin Abdul Khaliq Bin Khalad Bin Ubaidillah al ‘Atiki al Bishri, yang masyhur dengan sebutan imam al Bazzaar. Kitab Musnad al Bazzaar terdiri atas 10 Jilid dan memuat 10.409 buah hadits baik shahih, hasan, maupun dha’if dan maudhu’ (palsu) diterbitkan di Madinah al Munawwrah, oleh penerbit Maktbah al ‘Ulum Wa al Hikmah, cetakan pertama tahun 1988.

Sementara itu, kitab Musnad al Bazzaar jilid 1 diawali dengan mukadimah pentahqiq yaitu محفوظ الرحمن زين الله, dilanjutkan dengan ترجمة الامام الحافظ ابي بكر احمد بن عمرو بن عبد الخالق البزار atau penjelasan tentang biografi imam al Bazzaar sebagai penulis kitab Musnad al Bazzaar. Kemudian di halaman 17, jilid 1, kitab Musnad al Bazzaar dibahas tentang العلة و مباحثها, yaitu tentang cacat tersembunyi sebuah hadist. Pada halaman 26, jilid 1, dibahas tentang اسم الكتاب و توثيق النيبة الى المؤلف, pada halaman 37, jilid 1, dibahas tentang اهمية مسند البزار, pada halaman 49, jilid 1 baru dibahas مسند ابي بكر الصديق.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tafakur Al Bahru Al Zakhaan Musnad Al Bazzaar: Rembulan Kota Bashrah Abad Ke-3 Hijriah

IKLAN

Dalam hadist dari Abu Bakar al Shidiq ini, yang pertama dibahas adalah hadist tentang Nabi Saw tidak meninggalkan warisan dan apa yang Nabi Saw tinggalkan menjadi shadaqah ( ان رسول الله ص قال لا نورث ما تركنا صدقة). Selanjutnya pada halaman 56, dibahas tentang hadist Utsman Bin Affan, halaman 60, membahas hadist Ali Bin Abi Thalib, begitu seterusnya diikuti oleh pembahasan hadist dari sahabat yang lainnya.

Imam al Bazzaar penulis kitab Musnad al Bazzaar lahir di Bashrah – Iraq pada tahun 210 Hijriah dan wafat di Ramalah – palestina pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 292 Hijriah dalam usia 82 tahun. Imam al Bazzaar tumbuh dan berkembang pada saat hadist sedang gencar untuk ditadwin (dibukukan). Era itu adalah the golden age atau era keemasan dalam hal pembukuan shahifah (lembaran) hadist menjadi kitab-kitab kodifikasi hadist.

Sementara pada era itu hidup banyak ulama ahli hadist seperti imam Ali Bin al Madini, Yahya Bin Ma’in, Ahmad Bin Muhammad Bin Hanbal, Muhammad Bin Ismail al Bukhari, Abdullah Bin Abdurrahman al Darimi, Abu Zur’ah Al Raziyyin, Abu Daud al Sijistani, Muhammad Bin Isa al Tirmidzi, Abu Abdurrahman al Nasa’i, Muhammad Bin Yazid Bin Majah atau Ibnu Majah, dan lain-lainnya.

Ketertarikan imam al Bazzaar terhadap hadist-hadist sangat kuat, hal itu membuat Imam al Bazzaar mulai mendalami dan mengambil hadist dari seorang ulama terkemuka dalam bidang hadits di Bashrah, yaitu imam Abu Hasan Adam Bin Abi Iyyas Abdurrahman (W.221.H). Banyak wilayah telah dikunjungi oleh imam al Bazzaar dalam rangka pengembaraan ilmiahnya, seperti Asbahan, Syam, Mesir, Palestina dan lain-lainnya.

Imam al Bazzaar memiliki banyak guru, di antaranya adalah Ibrahim Bin Sa’id Abu Ishaq al Baghdadi al Jauhari (W.250.H.), Ibrahim Bin Abdullah Bin Junaid Abu Ishaq al Khuttaly (W.270.H), Ibrahim Bin Haniy al Naisaburi ( W.265.H), Ibrahim Bin Yusuf al Shairifiy (W.249.H), Ahmad Bin Ishaq al Ahwaziy ( W.250.H), Ahmad Bin Sinan (W.259.H), Basyar Bin Khalid al Askariy (W.255.H), al Abbas Bin Ja’far Bin Abdullah al Baghdadi ( W.258.H), Hadbah Bin Khalid Bin al Aswad Abu Khalid al Bishri (W.230.H), dan lain-lainnya.

Kemudian, imam al Bazzaar juga memiliki banyak murid, di antaranya adalah Ahmad Bin Ibrahim al Dzahiri, Ahmad Bin Ja’far Bin Salam al Fursani, al Hasan Bin Rasiq al Mishri, Sulaiman Bin Ahmad Bin Ayyub al Thabrani, Abdul Baqi Bin Qani’ al Qadzi, Abdurrahman Bin Muhammad Sayyah al Ashbahani, Abdullah Bin Khalid Bin Muhammad Bin Rustum al Rarani, Ya’qub Bin Ishaq Abu Wanah al Harjani, Muhammad Bin Abdullah Mumsadz al Qari, Muhammad Bin Abdullah Bin Haiwiyah al Naisaburi, dan lain-lainnya.

Selain itu juga, imam al Bazzaar memiliki banyak karya ilmiyah, di antaranya kitab al Shalat ‘Ala Nabi Saw, Musnad al Shaghir Alladzi Hadatsa Bihi Bi Asbihan, kitab al Asribah Wa Tahrimu al Muskir, kitab Musnad al Bazzaar, dan lain-lainnya. Banyak pujian dan apresiasi yang diberikan para ulama kepada imam al Bazzar, di antaranya dari imam al Khathib al Baghdadi yang mengatakan bahwa imam al Bazzaar adalah hafidz yang tsiqah (terpercaya), penulis kitab musnad dan mengulas panjang lebar tentang hadist disertai dengan penjelasan tentang cacat-cacat hadist.

Sedangkan imam al Dzahabi mengatakan bahwa imam al Bazzaar adalah ulama yang terkenal akan kejujurannya. Kitab Musnad al Bazzaar banyak meriwayatkan hadist yang tidak terdapat di dalam kutub al sittah. Imam Abu Hasan Ali Bin Abi Bakar al Haithami (W.807.H) menulis kitab yang berjudul Kasyfu al Astar ‘An Zawaid al Bazzaar. Kitab ini berisi hadist-hadist yang diriwayatkan oleh imam al Bazzaar yang tidak terdapat di dalam kutub al sittah.

Kitab karya imam al Haithami tersebut, terdiri atas 4 jilid (Lihat Amin Muhammad al Qudat, Dirasat Fi Manahij al Muhadditsin, Bahrain, Maktabah al Ain, 1980, Halaman, 215). Kitab Musnad al Bazzaar juga menyebutkn dengan jelas hadist-hadist yang shahih, dha’if dan maudhu,’ disertai dengan penjelasan yang tafshili (terperinci). Kitab Musnad al Bazzaar juga mengulas dengan lugas tentang ‘illat hadist secara sharih (terang) dan wadhih (jelas).

Beberapa hal spesifik yang terdapat di dalam kitab Musnad al Bazzaar adalah sebagai berikut, 1) Hadits hadist di dalam kitab Musnad al Bazzaar berasal dari Masyayikh (para guru) imam al Bazzaar 2). Pada setiap akhir hadist dalam kitab Musnad al Bszzaar ada komentar dan ulasan dari imam al Bazzaar yang dimulai dengan kalimat, “Telah berkata Abu Bakar” yang merupakan kunyah dari imam al Bazzaar.

Imam al Haitami di dalam kitabnya Kasyfu al Astar menyebutkan pendapat dan ulasan imam al Bazzaar yang ada di dalam kitab Musnad al Bazzaar secara teliti dan rinci. Sedangkan imam Ibnu Hajar al Asqalani menyebutkan pendapat dan ulasan imam al Bazzaar terhadap hadist-hadist yang beliau riwayatkan di dalam kitabnya Tahdzib al Tahdzib, Fathul Bari, Lisan al Mizan, dan lain-lainnya.

Kitab Musnad al Bazzaar adalah salah satu kitab induk hadist yang dijadikan rujukan oleh para ulama, sehingga kitab Musnad al Bazzaar dapat disimpulkan sebagai al Bahru al Zakhar al Ma’ruf Bi Musnadi al Bazzaar. Kitab Musnad al Bazzaar ini memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan kitab-kitab induk hadist lainnya. Di antara kelebihan kitab Musnad al Bazzaar adalah memuat banyak hadits yang belum dimuat di dalam kitab-kitab induk hadist sebelumnya, kitab Musnad al Bazzaar disertai syarah langsung dari imam al Bazzaar, dan imam al Bazzaar juga memberikan keterangan terhadap ‘illat yang terdapat pada hadist-hadist yang terdapat di dalam kitab Musnadnya sepanjang hadist tersebut memang mengandung ‘illat. Imam al Bazzaar di samping menulis kitab Musnad al Bazaar, juga menulis kitab Musnad Shaghir dan Musnad Kabir atau kitab Musnad al Mu’allal.

Adapun kitab Musnad Shaghir naskahnya hilang dan tidak sampai kepada kita. Adapun kitab Musnad Kabir yang sampai kepada kita, tidak lagi dalam bentuk naskah yang utuh. Mahfudz al Rahman Zainullah telah melakukan tahqiq terhadap Musnad Kabir imam al Bazzaar yang terdiri atas 8 jilid dan dicetak oleh percetakan Maktabah al ‘Ulum Wa al Hikam di Madinah al Munawwarah (Lihat Yasir Ahmad al Syamaliy, Al Wadhih Fi Fanni al Takhrij Wa Dirasah al Asanid, Oman, Dar al Jamid, 2004, Halaman, 52 dan Amin Muhammad al Qudhat, halaman 215).

Demikian kuat semangat keilmuan imam al Bazzaar, rembulan kota Bashrah abad ka-3 Hijriah yang pantas kita apresiasi dan hargai. Semoga Allah Swt senantiasa mencurahkan limpahan pahala yang banyak kepada imam al Bazzaar. Aamiin. Wallahu’alam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadits Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE