Scroll Untuk Membaca

AcehAl-bayan

Tafakur Imam Al Rabi’ Al Muradi: Ahli Hadist, Murid Imam Al Syafi’i Dan Mu’adzin Masjid Fushthath-Mesir Pada Abad Ke-2 Hijriah

Tafakur Imam Al Rabi’ Al Muradi: Ahli Hadist, Murid Imam Al Syafi’i Dan Mu’adzin Masjid Fushthath-Mesir Pada Abad Ke-2 Hijriah
Kecil Besar
14px

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

Imam Al Rabi’ Al Muradi adalah murid dan sekaligus sahabat dekat Imam Al Syafi’i dan juga seorang ulama ahlu hadist dan fikih madzhab syafi’i di Mesir pada abad ke-2 Hijriah. Di samping itu, Imam Al Rabi’ Al Muradi juga terkenal sebagai mu’adzin di masjid Fushtath di Mesir. Masjid Fushtath yang ada di Mesir tersebut pada era sekarang lebih populer dengan nama masjid ‘Amr Bin al Ash.

Jika murid-murid Imam Al Syafi’i seperti Imam Ahmad Bin Hanbal, Imam Abu Tsur, Imam Al Za’faroni, dan Imam Al Karobisi populer sebagai pengembang qaul qadim Imam Al Syafi’i, maka Imam Al Rabi’ Al Muradi, Imam Al Muzani, Imam Al Buwaiti, Imam Harmalah, Imam Al Rabi’ Al Jizi, dan Imam Yunus Bin Abdi Al A’la adalah murid murid Imam Al Syafi’i yang terkenal dalam mengembangkan qaul jadid Imam Al Syafi’i.

Imam Al Rabi’ Al Muradi memiliki nama lengkap Al Rabi’ Bin Sulaiman Bin Abdul Jabbar Bin Kamil Al Muradi. Julukan tersebut yang diberikan kepadanya adalah Imam Abu Muhammad Al Muradi Al Mishri Al Mu’adzin.

Selain itu, Imam Al Rabi’ Al Muradi lahir di Mesir pada tahun 174 Hijriah dan wafat di Mesir pada tahun 270 Hijriah dalam usia 96 tahun. Usia Imam Al Rabi’ Al Muradi yang relatif panjang dan amal shalihnya yang banyak serta ilmunya yang menerangi umat Islam, membuat Imam Al Rabi’ Al Muradi masuk dalam katagori orang terbaik yang disebutkan di dalam hadist riwayat Imam Al Tirmidzi dari sahabat Abdullah Bin Busr berikut ini : عن عبد الله بن بسر ان اعرابيا قال يا رسول الله ص من خير الناس ؟ قال من طال عمره و حسن عمله.

Artinya, Dari Abdullah Bin Busr bahwasanya ada seorang Arab pegunungan bertanya kepada Nabi Saw tentang siapa orang yang paling baik, maka Nabi Saw menjawab orang yang paling baik adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.

Imam Al Rabi’ Al Muradi terkenal sebagai seorang ulama yang sangat berkhidmat pada gurunya yaitu Imam Muhammad Bin Idris Al Syafi’i. Rasa khidmat Imam Al Rabi’ Al Muradi kepada Imam Al Syafi’i sebagai gurunya tersebut dinyatakan sendiri oleh Imam Al Syafi’i dengan kalimat berikut ini: ما خدمني احد مثل ما خدمني الربيع بن سليمان.

Artinya, Tidak ada seorangpun yang membantu atau berkhidmat kepadaku seperti berkhidmatnya Al Rabi’ Bin Sulaiman (Lihat riwayat Imam Ibnu Abi Hatm di dalam kitab Aadab Al Syafi’i Wa Manaqibuhu ). Karena rasa khidmat yang besar dari Imam Al Rabi’ Al Muradi kepada gurunya Imam Al Syafi’i, membuat Imam Al Syafi’i memberikan perhatian khusus kepada muridnya Imam Al Rabi’ Al Muradi ini. Dengan demikian jadilah Imam Al Rabi’ Al Muradi sebagai murid Imam Al Syafi’i yang paling banyak meriwayatkan ilmu dari Imam Al Syafi’i.

Tidak kurang dari 200 ulama belajar kepada Imam Al Rabi’ Al Muradi untuk bisa mengambil ilmu yang sumber ilmunya berasal dari Imam Al Syafi’i.

Oleh karenanya Imam Al Syafi’i mengatakan, انت راوية كتبى. Artinya, Engkaulah (Al Rabi’ Al Muradi) yang akan meriwayatkan kitab-kitab ku (Lihat Imam Tajuddin Al Subki dalam kitab Thabaqat Al Syafi’iyyah Al Kubra). Karena sayangnya Imam Al Syafi’i kepada muridnya Imam Al Rabi’ Al Muradi, sampai-sampai Imam Al Syafi’i mengataan: لو امكننى ان اطعمك العلم لاطعمتك Artinya, Jika seandainya aku dapat menyuapkan ilmu kepadamu sebagaimana suatu makanan, niscaya aku akan suapkan padamu (Lihat Imam Tajuddin Al Subki dalam kitab Al Thabaqat Al Syafi’iyyah Al Kubra).

Adapun salah satu pesan Imam Al Syafi’i kepada muridnya Imam Al Rabi’ Al Muradi adalah،من صدق فى اخوة اخيه قبل علله و سد خلله و عفا عن زلله. Artinya, siapapun yang jujur dalam bersaudara, ia akan menerima alasan saudaranya itu, menutup kekurangannya, dan memaafkan dia atas ketergelincirannya (Lihat Imam Tajuddin Al Subki dalam kitab Al Thabaqat Al Syafi’iyyah Al Kubra).

Selanjutnya, Imam Abu Al Mahasin Al Tabaqi di dalam kitabnya al Nujum al Zahirah memberikan gambaran tentang sosok Imam Al Rabi’ Al Muradi sebagai seorang muhadits dan faqih yang terpercaya, berakhlak mulia, serta memiliki banyak keutamaan.

Adapun Imam Ibnu Khalikan di dalam sya’irnya yang tertulis dalam sya’ir Wafayaat al A’yaan mengabadikan tentang sosok Imam Al Rabi’ Al Muradi sebagai berikut, صبرا جميلا ما اسرع الفرجا من صدف الله في الامور نجا من خشي الله لم يلم به اذى و من رجا الله كان حيث رجا.

Artinya, Ia (Al Rabi’ Al Muradi) adalah sosok yang sangat sabar dan tidak mudah menyerah (dalam mencari ilmu).

Siapapun yang mempercayakan urusannya kepada Allah (seperti Al Rabi’ Al Muradi), niscaya ia akan selamat. Siapapun yang takut hanya kepada Allah (sebagaimana Al Rabi’ Al Muradi), maka ia tidak akan mendapatkan kekecewaan. Siapapun yang mengharap kepada Allah (seperti Al Rabi’ Al Muradi), niscaya akan ia dapatkan apa yang diharapkan.

Sebagai ulama yang ahli dalam bidang hadist, tentu Imam Al Rabi’ Al Muradi memiliki banyak murid yang meriwayatkan hadist darinya. Adapun di antara murid-muridnya tersebut adalah Imam Abu Daud al Sijistani, Imam al Nasa’i, Imam Ibnu Majah, Imam Abu Zur’ah al Razi, Imam Abu Hatim al Razi, Imam Abdurrahman Bin Abu Hatim al Razi, Imam Zakaria al Saji, Imam Abu Ja’far al Thahawi, Imam Abu Bakar Abdullah Bin Muhammad al Naisaburi, Imam al Hasan Bin Habib al Hashairi, Imam Ibnu Sha’id, Imam Abu Abbas al Asham, dan Imam al Tirmidzi yang meriwayatkan hadits dari Imam Al Rabi’ Al Muradi melalui metode ijazah atau memberikan lisensi untuk meriwayatkan hadits haditsnya, termasuk yang ada di dalam kitab-kitabnya (Lihat Imam Ibnu Katsir al Dimasyqi, dalam kitabnya Thabaqat al Fuqaha’ Syafi’iyyah, juz, 1, halaman, 144).

Selanjutnya, berkaitan dengan mencermati semangat Imam Al Rabi’ Al Muradi dalam mencari ilmu, kita teringat dengan apa yang disampaikan oleh Sayidina Ali Bin Abi Thalib sebagaimana yang diabadikan oleh Syekh Al Zarnuji di dalam kitab Ta’lim al Muta’allim, pada Bab ke-3, tentang menjaga ilmu, guru, sahabat, dan ketabahan dalam menyampaikan nasihat.

Dalam hal ini Sayidina Ali Bin Abi Thalib berkata: الا لا تنال العلم الا بستة سانبيك عن مجموعها ببيان ذكاء حرص واصطبار و بلغة و ارشاد استاذ و طول زمان Artinya, Ingatlah ! Kamu tidak akan memperoleh ilmu, kecuali dengan enam perkara yang akan aku jelaskan kepadamu, secara ringkas yaitu, kecerdasan, minat yang besar, kesabaran, bekal yang cukup, bimbingan guru, dan waktu yang panjang.

Enam perkara tersebut seperti miftah (kunci) dari gerbang ilmu, terutama bagi para pecinta ilmu. Imam Al Rabi’ Al Muradi telah mengajarkan banyak ilmu ke-Islam-an kepada umat Islam, oleh karenanya sangat pantas jika umat Islam mengapresiasi Imam Al Rabi’ Al Muraadi atas segala ilmu dan darma baktinya tersebut.

Semoga Allah Swt memberikan pahala yang banyak kepada Imam Al Rabi’ Al Muradi. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin. Wallahua’lam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE