Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)
Imam Ibnu Jama’ah adalah salah seorang ulama dan tokoh madzhab Syafi’i di Negeri Syam pada abad ke-8 Hijriah yang terkenal sebagai ahli hadist, ushul fikih, fikih, nahwu, bayan, balaghah, dan juga terkenal sebagai tokoh pendidikan. Masterpiece atau karya besar Imam Ibnu Jama’ah dalam dunia pendidikan Islam adalah kitab Tadzkirat al Sami’ Wa al Mutakallim Fi Adab al ‘Alim Wa al Muta’allim.
Di dalam kitab tersebut, Imam Ibnu Jama’ah, menuliskan tentang keutamaan ilmu, ulama, dan para pencari ilmu. Kitab itu juga menarasikan tentang sejumlah etika, yakni etika bagi pendidik, etika peserta didik, etika dalam menggunakan kitab atau buku, dan etika yang berkaitan dengan tempat tinggal selama proses pentransferan ilmu. Imam Ibnu Jama’ah sepanjang hidupnya menduduki posisi penting di berbagai wilayah. Bahkan, Ia pernah menjadi qadhi (hakim) di negeri Syam dan Mesir.
Di samping itu, Imam Ibnu Jama’ah juga pernah menjadi khatib tetap di masjid Al Aqsa – Palestina, menjadi khatib tetap di masjid Al Azhar – Kairo, dan menjadi khatib di masjid Agung Umayyah. Imam Ibnu Jama’ah yang lahir di Hamat negeri Syam (sekarang Suriah) pada malam Sabtu tanggal 4 Rabi’ul Akhir tahun 639 Hijriah (1241 M) dan wafat di Mesir pada pertengahan malam hari Senin tanggal 21 Jumadil Ula tahun 733 Hijriah (1333 M) dalam usia 94 tahun 1 bulan 1 hari. Jenazah Imam Ibnu Jama’ah dimakamkan di Qarafah – Mesir.
Masa kehidupan Imam Ibnu Jama’ah setelah masa Imam al Ghazali (450 H – 505 H), Imam Ibnu Rusyd (1126 M – 1198 M), dan Imam al Zarnuji ( W.615.H). Imam Ibnu Jama’ah hidup hampir bersamaan dengan era Imam Ibnu Bathuthah (1304 M – 1377 M) dan Imam Ibnu Khaldun (732 H – 808 H ). Imam Ibnu Jama’ah memiliki nama lengkap Imam Badruddin Ibnu Jama’ah Abu Abdillah al Kanani al Hamawi al Syafi’i (امام بدر الدين بن جماعة ابو عبد الله الكناني الحموي الشافعي ) dan populer dengan sebutan Imam Badruddin Ibnu Jama’ah atau Imam Ibnu Jama’ah.
Selain itu, Imam Ibnu Jama’ah adalah bungsu (anak paling kecil) dari empat bersaudara dalam keluarga Imam Ibrahim Bin Sa’dullah Bin Jama’ah (596 H – 675 H). Ayahnya (Imam Ibrahim Bin Sa’dullah Bin Jama’ah) adalah seorang ahli fikih madzhab Syafi’i dan seorang sufi. Keilmuan Imam Ibnu Jama’ah dalam bidang hadist, fikih, dan bahasa Arab didalaminya di Damaskus melalui seorang ulama besar Damaskus yang bernama Syekh Ibnu ‘Abdul Da’im (W.668.H), Syekh al Mu’in al Dimasyki (W.670.H), Syekh Ibnu Malik (W.672.H), Imam Ibnu Abi Al Yasar (W.672.H), Imam Ibnu ‘Atha’ Al Hanafi (W.673.H), Imam Ibnu ‘Allaan (W. 680.H), dan Imam Ibnu Abi Umar (W. 682.H).
Adapun guru-guru Imam Ibnu Jama’ah di Mesir pada masa itu, antara lain adalah Imam Taqiyuddin Ibn Razin (W.680.H), Imam Jamaluddin Ibn Malik, Imam Ibn Abi Umar, Imam Al Taj Al Qasthalani, imam Al Majdu Al Daqiq Al ‘Id, Imam Ibnu Abi Musalamah, Imam Makki Ibn ‘Illan, dan lain-lainnya. Imam Ibnu Jama’ah memiliki banyak karya ilmiah dalam bentuk kitab-kitab turats (Klasik).
Di antara kitab-kitab ilmu hadist yang ditulis oleh Imam Ibnu Jama’ah adalah kitab al Munhil al Rawi Fi ‘Ulum al Hadits al Nabawi, kitab al Fawa’id al Ghazirat al Mustanbithat Min Ahadits Barirah, kitab al Mukhtashar Fi ‘Ulum al Hadits, kitab Mukhtashar Fi Munaasabaat Taraajum al Bukhari Li Ahaadits al Abwaab, kitab Mukhtashar Aftsaa al Amal Wa al Syawq Fi ‘Ulum al Hadits al Rasul Li Ibn al Shalah, dan kitab Arba’un Haditsan Tusa’iyan.
Dalam bidang ilmu-ilmu Al Qur’an, imam Ibnu Jama’ah di antaranya menulis kitab Ghurr al Thibyan Fi Man Lam Yusammi Fi al Qur’an, kitab al Tibyan Li Mubhimat al Qur’an, kitab al Fawa’id al Laihat Min Surat al Fatihah, kitab Kasyfu al Ma’ani ‘An al Mutasyaabih Min al Mutsaani, dan kitab al Muqtadh Fi Fawa’id Takrir al Qashaash.
Dalam bidang fikih, Imam Ibnu Jama’ah menulis kitab al ‘Umdat Fi al Ahkam, kitab al Thaa’at Fi Fadhlilat Shalat al Jama’ah, kitab Kasyfu al Ghimmat Fi Ahkam Ahlu al Dzimmah, kitab al Masaalik Fi ‘Ilmi al Manasik, dan kitab Tanqih al Munaazharat Fi Tashhih al Mukhaabarah.
Kitab karya Imam Ibnu Jama’ah dalam bidang tarikh atau sejarah adalah kitab al Mukhtashar al Kabir Fi al Shirah dan kitab Nur al Raud. Dalam bidang sastera Arab Imam Ibnu Jama’ah menulis kitab Lisan al Adab, kitab Diwan al Khithab, kitab Arjuuzat Fi al Khulafa’, dan kitab Arjuzaat Fi Qudhaat al Syaam.
Dalam ilmu Nahwu atau tata bahasa Arab, Imam Ibnu Jama’ah menulis kitab Syarh Kafiyaat Ibnu Hajib dan kitab al Diyaa al Kaamil Wa Syarh al Syaamil. Beberapa madrasah di Damaskus tempat Imam Ibnu Jama’ah pernah mengajar di antaranya adalah madrasah Qaimariyyah, madrasah al ‘Adiliyyah al Kubra, dan madrasah al Syamiyyah al Barraniyyah.
Di Kairo – Mesir Imam Ibnu Jama’ah pernah mengajar di madrasah al Shalihiyyah, madrasah al Nashiriyyah, madrasah al Kamiliyyah, madrasah Jami’ al Hakim, dan di madrasah Jami’ Ibnu Thulun. Beberapa murid terkemuka dari Imam Ibnu Jama’ah di antaranya adalah Imam Syamsuddin al Dzahabi (W.748.H), Imam Tajuddin al Subki (W.771.H), Imam al Shalah al Shaf (W.764.H) dan putranya sendiri yang bernama Imam Izzuddin (W.767.H).
Adapun di antara keistimewaan dari kitab-kitab karya Imam Ibnu Jama’ah adalah Pertama, selalu dimulai dari penulisan riwayat riwayat yang telah disepakati ulama. Kedua, data-data yang dinarasikan selalu bersumber dari apa yang beliau dapatkan dari guru-gurunya. Ketiga, data-data yang disajikan di dalam kitabnya selalu merupakan hasil tela’ah yang mendalam terhadap referensi lain. Keempat, data-data yang disajikan merupakan bentuk hasil analisis dari perenungan dan kajian.
Pesan moral yang sangat menarik yang disampaikan oleh Imam Ibnu Jama’ah berkaitan dengan adab ilmu adalah kutipan hadist riwayat Imam al Tirmidzi yang beliau kutip berikut ini, ” Barangsiapa menuntut ilmu untuk mendebat orang bodoh atau untuk menandingi para ulama atau untuk mencari perhatian manusia, maka Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka.” (Lihat Imam Badruddin Ibnu Jama’ah, kitab Tadzkiratu al Sami’ Wa al Mutakallim, halaman, 45 ).
Banyak ilmu yang telah diberikan oleh Imam Ibnu Jama’ah, semoga Allah Swt membalasnya dengan pahala yang berlimpah. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin. Wallahua’lam. WASPADA.id
Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa