LANGSA (Waspada.id): Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Aceh akan memperbaiki jaringan pipa induk pusat Instalasi Pengolahan Air Perumda Air Minum Tirta Keumuneng di Gampong Pondok Keumuneng secara bertahap dimulai tahun 2026 untuk mengantisipasi kebocoran pipa yang mencapai di atas 50 persen.
Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Aceh, Tommy Permadhi, MT dan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Provinsi Aceh, Ir. Larap Kemayan Estu, ST, MT, IPM, ASEAN Eng., APEC Eng., PMP menegaskan itu saat meninjau langsung pusat Instalasi Pengolahan Air Perumda Air Minum Tirta Keumuneng bersama anggota DPR RI, H. Ilham Pangestu dan Direktur Perumda Air Minum Tirta Keumuneng, T Faisal, SH, Rabu (28/10).
Hadir, Sekdako Langsa, Dra. Suhartini, MPd, Anggota DPRK Langsa, Saefullah, Mukris Jumadi, Fahrurrazi, Kepala PUPR Langsa, Muharam, ST dan dinas terkait.

Menurut Tommy, setelah kita melakukan peninjauan dan laporan Direktur Perumda Air Minum Tirta Keumuneng, bahwa tingkat kebocoran yang terjadi selama ini masih relatif tinggi mencapai 57 persen, dan hanya 43 persen yang sampai ke pelanggan.
“Inilah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) utama dari Kementerian PU melalui balai nanti ke depan dan harus dilakukan pembenahan,” sebutnya.
Hal yang paling utama adalah melakukan pembaharuan dan penggantian pipa utama dengan pipa HDPE secara menyeluruh. Perlahan-lahan akan kita perbaiki dengan mengidentifikasi permasalahanya dulu dimana, baru kita lakukan perbaikan.
Selanjutnya, Tommy Permadhi mengurai lagi, akan kita lihat mana yang harus menjadi prioritas utama. Kemarin ada tiga section yang akan kita perbaiki.

Lalu, secara bersamaan akan kami bangun kembali WTP untuk memback-up WTP 1 yang kapasitasnya sudah berkurang banyak, karena WTP 1 ini dibangun sejak 1928, jadi tentunya akan kita lakukan peremajaan dengan melakukan pembangunan kembali WTP.
Untuk pembangunannya nanti, jelas Tommy lagi, akan dilakukan secara multiyears/bertahap dimulai tahun 2026. Tentunya tidak hanya secara teknis, tapi tentunya juga diperkuat secara kelembagaan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Selain itu, menindaklanjuti endapan lumpur di pipa dan WTP 1 yang saat ini, biasanya mengantisipasi menggunakan pasir cepat dan pasir lambat.
Namun, jika telah kita bangun WTP baru nanti, secara perlahan-lahan pola ini akan kita tinggalkan dengan sistem pengolahan air yang baru yang lebih canggih lagi, ada filterisasi, proses pengendapan, dan pembubuhan bahan kimia, sehingga air yang dihasilkan harus lebih baik dari yang sebelumnya.
“Jadi, untuk tahun 2026 langkah pertama yang kita lakukan adalah pengendalian tingkat kebocoran yang sudah mencapai di atas 50 persen. Kemudian bersama-sama Perumda Air Minum Tirta Keumuneng untuk mengidentifikasi kebocorannya dimana,” jelasnya
Terakhir kita akan berupaya melakukan pembangunan baru dengan teknologinya dengan situasi yang ada disini.
Sementara Direktur Perumda Air Minum Tirta Keumuneng, T Faisal, SH yang hadir dalam kunjungan tersebut menyambut baik langkah yang diambil Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Aceh.
Dijelaskannya lagi, persoalan kebocoran pipa hari ini di Perumda Tirta Keumuneng sangat tinggi mencapai 57 persen. Hal ini tentunya sangat berdampak sekali dengan pendistribusian air ke pelanggan. Ditambah kondisi Instalasi Pengelolaan Air (IPA) kita yang sudah tidak layak lagi untuk menampung air.
“Inilah yang menjadi masalah serius selama ini mengapa distribusi air bersih ke pelanggan sering terganggu. Jadi dengan dilakukan perbaikan pipa, tentunya dapat mengatasi persoalan air ke pelanggan,” ungkapnya.

Faisal juga mengucapkan terimakasih kepada Anggota DPR RI, H. Ilham Pangestu yang turun langsung meninjau kondisi Perumda Air Minum Tirta Keumuneng bersama Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Aceh, Tommy Permadhi, MT dan Kepala Satuan Kerja Pelaksananan Prasarana Pemukiman Provinsi Aceh, Ir. Larap Kemayan Estu, ST, MT, IPM, ASEAN Eng., APEC Eng., PMP
“Semoga ini menjadi angin sengar bagi masyarakat Kota Langsa, agar persoalan air bersih yang selama ini masih menjadi kendala di lapangan, secara perlahan-lahan dapat kita benahi agar ke depan bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dengan menyuplai air bersih yang baik,” imbuhnya.(Id74)