Scroll Untuk Membaca

Aceh

Takwa Bekal Hidup Paling Baik

Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada): Bekal paling baik bagi setiap manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat adalah takwa.

Dengan bekal takwa, segala urusan dan problem yang kita hadapi akan teratasi, krisis multidimensi yang seluruh pakar bingung mengatasinya, juga dapat diselesaikan dengan takwa.

Demikian antara lain inti sari pesan yang disampaikan Prof Dr Alyasa’ Abubakar, MA ketika menyampaikan tausiah singkat di Mushalla Al Amanah, Gampong Matang Selimeng, Kecamatan Langsa Barat, Minggu (29/5).

Seperti yang telah dijanjikan Allah dalam Alquran, dengan bekal takwa juga akan memudahkan rezeki kita dan amal ibadah kita akan diterima, serta kelak kita akan dimasukkan ke dalam surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan.

Warga Muhammadiyah Ranting Matang Seulimeng antusias mendengar ceramah Prof Dr Alyasa Abubakar,MA di mushala Al Amanah.
Waspada/Ibnu Sa’dan

Lalu apakah yang dimaksud dengan takwa itu, ditinjau dari etimologi, kata dia, takwa bisa berarti takut, namun makna tersebut belum sempurna.

Dalam bahasa Indonesia, tambahnya, memang agak sulit memberikan pengertian yang paling tepat tentang arti takwa tersebut.

Secara sederhana, munurutnya, hakikat takwa barangkali dapat diartikan keyakinan yang mantap kepada Allah SWT, rasa takut yang mendalam, dan perasaan muraqabah yang terus-menerus.

Orang yang takwa menyadari dan meyakini bahwa dirinya senantiasa dilihat, didengar, dan diketahui oleh Allah yang maha-melihat, maha-mendengar dan maha-mengetahui.

Perasaan tersebut dapat membangkitkan kesadaran yang tinggi untuk selalu melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Untuk merealisasikan peningkatan ketakwaan diri, kita perlu melakukan langkah-langkah yang realistis, yang dari waktu ke waktu semakin menampakkan indikasi peningkatan ketakwaan.

Amalan-amalan itu antara lain, melakukan puasa dengan sebaik-baiknya, membiasakan diri melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintah Allah baik yang wajib ataupun yang sunnah, dan meningkatkan interaksi dengan Alquran, dengan banyak membacanya dan berupaya memahaminya agar dapat dijadikan sebagai petunjuk hidup.

Selain itu, kita menjauhi larangan-larangan Allah, serta berdoa meminta segala kebaikan kepada Allah, terutama anugerah ketakwaan.

Selain diupayakan melalui kerja keras dan usaha peningkatan komitmen ketaatan kepada Allah, takwa adalah karunia dan anugerah Allah kepada hamba-Nya. (b12)

Teks foto utama: Prof Dr Alyasa Abubakar, guru besar UIN Ar Raniry Banda Aceh, saat memberi tausiah di Mushalla Al Amanah, Matang Selimeng, Langsa Barat, dalam rangka silaturrahmi Syawal dengan warga Muhammadiyah setempat, Minggu (29/5). Waspada/Ibnu Sa’dan

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE