SIGLI (Waspada): Tim inventarisasi tanah Tgk Chik Dianjong, Kabupaten Pidie melakukan pengukuran terhadap tanah wakaf Tgk Chik Dianjong seluas 97.001 M2, Kamis (15/9).
Tanah yang terletak di Gampong Keunire, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, sudah menahun tidak ada kepastian hukum. Hadir dalam kegiatan itu, Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, M.Si, Sekda Pidie H Idhami, S.Sos, M.Si, Kapolres Pidie AKBP Padli, SH,SIK,MH.
Selanjunya Dandim Pidie Letkol Abd Jamal Husin, SE, Kajari Kabupaten Pidie Gembong Priyanto, SH,M.Hum, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie Drs. Abdullah, M.Ag, Ketua Baitul Mal Kabupaten Pidie Tgk Zulkifli alias Abi Don, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
Kajari Kabupaten Pidie Gembong Priyanto mengatakan pengukuran tanah wakaf milik Tgk Chik Dianjong merupakan niat baik pemeritah, maupun seluruh masyarakat Kabupaten Pidie, agar tanah tersebut memperoleh kepastian hukum. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda Pidie yang sudah bersedia mendukung terselanggaranya kegiatan ini,” katanya.
Berdasarkan catatan, pada tahun 1997 dan tahun 2000, tanah wakaf Tgk Chik Dianjong sudah pernah diukur, akan tetapi tidak disertakan dengan seritifikat tanah. Gembong menegaskan pengukuran tanah wakaf tersebut , sekarang dilakukan secara keseluruhan, tidak menyelesaikan masalah-masalah yang kaitannya dengan tanah yang ada diatasya, itu bagian terakhir.
“ Kita pastikan dulu bahwa tanah tgk Chik Dianjong batasnya mana-mana saja. Bagaimana dengan adanya bangunan atau kantor yang ada di dalamnya. Itu nanti penyelesaiannya, kita pastikan penyelesaianya tanahnya dulu,” katanya.
Hampir satu abad tanah wakaf Tgk Chik Dianjong, lama sekali tidak dipastikan keberadaanya, sehinga makin lama makin tidak pasti. Khusus untuk tanah wakaf Tgk Chik Dianjong, ini sesungguhnya terinspirasi dari kata-kata untuk tahu Indonesia, ini harus belajar Aceh, dan untuk belajar Aceh harus belajar Pidie.
Awalnya kata dia, orang ketawa, ternyata ada sejarah yang tidak bisa dipungkiri soal Pidie, ini. Pidie ini sudah hebat karena semua dimulai dari Pidie, bahkan ilmu pengetahuan agama dimulai dari Pidie.
Jadi kemuliaan Pidie, ini sudah lama, dan sudah lama juga kemuliaanya terendam oleh konflik -konflik puluhan tahun. “ Barang kali saya hanya ingin mengangkat kembali kemuliaan ini, khususnya bagaimana mengangkat kembali marwah Serambi Makkah,” katanya. (b06)