KUTACANE (Waspada) : Sedikitnya 7 kute (desa) pada 2 kecamatan di Aceh Tenggara direndam banjir dan puluhan hektar lahan pertanian warga rusak, akibat jebolnya tanggul sungai Lawe Kinga, Kamis (17/11) pagi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Alam, Nazmi Desky melalui Sekretaris Dinas, Zulsafri Desky kepada Waspada, Kamis (17/11) mengatakan, sedikitnya ada 10 meter tanggul sungai di Lawe Kinga yang jebol, terutama di kawasan Kute Buah Pale dan Teger Miko, Kamis (17/11) menjelang Subuh.
Akibat tanggul jebol sepanjang 10 meter dan tanggul pada beberapa titik lainnya, sedikitnya 7 kute di Kecamatan Lawe Sumur dan Bambel terendam banjir, yakni Kute Lesung, Buah Pale, Lawe Hijo, Kuning I, Pinding, Kute Langlang dan Kute Likat.
Selain direndam air dan lumpur, tercatat puluhan hektar lahan pertanian rusak dan satu sekolah SD serta satu Masjid di Kute Lawe Hijo Kecamatan Bambel terendam, bahkan ruas jalan Kabupaten pada beberapa titik lainnya dan ruas jalan nasional terendam air setinggi lutut.
Sebagai upaya untuk mengurangi ketinggian air akibat meluapnya sungai Lawe Kinga yang merendam dua kecamatan, saat ini pihak BPBD Aceh Tenggara telah menurunkan satu unit alat berat berupa escavator. “Perbaikan yang dilakukan pihak BPBD saat ini hanya bersifat sementara, bukan bersifat permanen, karena itu penanggulangan yang dilakukan hanya sementara waktu saja,” ujar Zulsafri Desky.

Sebelumnya, Ketua DPRK Deni Febrian Roza kepada Waspada mengatakan, Kamis (17/11) telah turun ke lokasi dan melihat langsung wilayah terdampak banjir akibat jebolnya tanggul sungai Lawe Kinga yang mengakibatkan beberapa kute terendam banjir sungai.
“Selain rumah warga dan jalan terendam air serta rumah sekolah dan sarana ibadah berupa masjid maupun lahan pertanian direndam air, lahan petani juga amblas dan rusak serta terendam banjir,” ujar Deni seraya memimpin rapat pembahasan anggaran OPD 2023 di Gedung dewan setempat.(b16)