BLANGPIDIE (Waspada): Dilaporkan, produksi ikan laut hasil tangkapan nelayan, yang masuk kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya (Abdya), rata-rata mencapai 3 ribu hingga 4 ribu ton perbulan.
Kepala kantor PPI Ujung Serangga, Susoh, Ari Gunawan Kamis (26/1) mengungkapkan, capaian rata-rata hasil tangkapan ikan beragam jenis dan ukuran tersebut, belum termasuk dengan hasil tangkapan nelayan di kawasan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng. Juga belum termasuk hasil tangkapan nelayan kawasan Kecamatan Lembah Sabil, Kecamatan Tangan-Tangan dan Kecamatan Setia. “Jika cuaca sedang mendukung, hasil tangkapan nelayan kita disini melimpah. Bahkan dapat dipasarkan hingga ke luar daerah, termasuk ke Sumatera Utara,” ujarnya.
Menurutnya, hasil tangkapan nelayan Abdya umumnya berkurang hanya saat memasuki musim terang bulan, juga saat angin kencang. Katanya, dari ribuan ton ikan yang diproduksi, terdapat beragam jenis ikan yang mendominasi hasil tangkapan. Diantaranya, ikan tongkol, dencis, umang-umang, tuna, kembung, biji nangka, teri layur, selar, cakalang dan ragam jenis ikan lainnya.
Ditambahkan, beragam jenis ikan yang didaratkan nelayan melalui PPI Ujung Serangga ini, tidak hanya memenuhi kebutuhan ikan warga Abdya saja, namun juga dipasok ke wilayah tengah Provinsi Aceh, untuk memenuhi kebutuhan ikan warga Aceh di belahan tengah Aceh. Diantaranya, Takengon, Gayo Lues, Kuta Cane, Bener Meriah dan Sigli.
Karena harga ikan di Abdya relatif stabil, hasil ikan yang melimpah itu dipasok ke Sumatera Utara. Ikan-ikan yang dipasok ke Sumatera Utara itu seperti jenis cencaru, tongkol dijual Rp 650 ribu/keranjang isi 30 kg. Begitu juga dengan ikan kakap, tenggiri dan bawal laut. “Ketiga jenis ikan eksport tersebut ditampung pedagang di Kisaran Sumatera Utara seharga Rp 55 ribu perkilogram,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ari Gunawan juga mengajak para nelayan Abdya, untuk terus menjaga ekosistem dan keseimbangan laut. Karena itu merupakan hal penting yang harus diperhatikan masyarakat, terutama nelayan. “Hindari membuang sampah di laut, jangan mengambil terumbu karang, tetap menjaga kebersihan laut, jangan menggunakan pukat harimau, tidak membunuh dan menangkap hewan yang terancam punah, agar ekosistem laut tetap terjaga dengan baik,” demikian Ari Gunawan.(b21)











