Aceh

Terkait Distribusi Bantuan Banjir, Fakhruradhi: Jangankan Pada Titik Terdekat, Titik Terjauh Pun Sudah Kita Jangkau

Terkait Distribusi Bantuan Banjir, Fakhruradhi: Jangankan Pada Titik Terdekat, Titik Terjauh Pun Sudah Kita Jangkau
Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil makan malam bersama dengan warga pengungsi di Gampong Blang Pria, Kecamatan Samudera, Kamis (4/12).Waspada.id/Maimun Asnawi
Kecil Besar
14px

BEBERAPA warga terdampak bencana banjir yang berhasil ditemui Waspada.id di Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara menyebutkan, hingga hari ke 8 pasca bencana banjir menerjang kecamatan itu menyebutkan kalau mereka belum mendapatkan bantuan Sembako dari pemerintah daerah setempat. Sedangkan informasi yang mereka terima bantuan telah didistribuksikan ke kecamatan.

Dari laporan warga tersebut, Waspada.id berusaha untuk bertemu dan mewawancarai Kepala Dinas Sosial PPPA, Fakhruradhi untuk mempertanyakan persoalan tersebut. Fakhrul kepada Waspada,id, Kamis (4/12) siang di Pendopo Bupati Aceh Utara mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada masyarakat yang menyampaikan informasi tersebut dan itu patut untuk diapresiasi.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Artinya, kata Fakhrur, pada prinsipnya semua bantuan sudah didistribusikan melalui camat di 27 kecamatan. “Seingat saya, bantuan sudah kita distribusikan melalui camat dan bahkan bantuan sudah kita salurkan dua kali dan bahkan ada yang sudah tiga kali kita serahkan kepada 27 camat. Tapi pastinya, minimal sudah dua kali kita salurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir. Malah ada lokasi-lokasi tertentu, ada camat yang meminta bantuan tambahan, dan walaupun tidak semua tapi sudah kita berikan bantuan tambahan itu.”

Atau apakah jumlah bantuan yang diberikan cukup minim, tanya Waspada.id. Fakhrur mengatakan, bukan jumlah bantuan yang minim, karena sebelum bantuan disalurkan kepada masyarakat, pihaknya telah lebih dulu melakukan pemetaan sesuai dengan jumlah pengungsi. Kemudian sebut Fakhrur, pihaknya membuat perkalian. Baru setelah itu bantuan disalurkan kepada 27 camat.

“Hanya saja mungkin masyarakat yang menyampaikan informasi ini salah pengertian. Bantuan yang kita salurkan hanya ke titik pengungsian dan bukan disalurkan ke rumah-rumah penduduk. Mungkin seseorang ini mengira bantuan diserahkan ke rumah-rumah.”

Apakah bantuan itu tetap diberikan kepada masyarakat terdampak walaupun warga tersebut tidak tinggal di titik pengungsian, tanya Waspada.id. Fakhrur mengatakan, asalkan seseorang ini berada di kawasan pengungsian di titik lokasi pengungsi, maka bantuan tetap diberikan. Pasalnya, bantuan yang disalurkan oleh pemerintah ke titik pengungsian. “Kami tidak sanggup menyakurkan bantuan ke rumah-rumah warga karena akses jalan,” katanya.

Jika ada warga yang terdampak tapi tidak tinggal di lokasi pengungsian dan berusaha untuk megambil bantuan itu apakah boleh, tanya Waspada.id. Fakhrur menyebutkan, bantuan yang diberikan untuk dapur umum. Dan dapur umum dibuka di titik-titik pengungsian dan bantuan difokuskan ke sana.

Makanya, sebut Fakhrur, sebelum bantuan didistribusikan, pihaknya telah lebih dulu melakukan pemetaan melalui 27 camat. Kalau pun bantuan tersebut diminta untuk disalurkan ke rumah-rumah warga, camat juga tidak sanggup disebabkan akses jalan. Alasan inilah yang membuat pihaknya, sebut Fakhrur memfokuskan bantuan ke titik pengungsian dan bantuan diserahkan melalui penanggung jawab di titik pengungsi yaitu keuchiek gampong bersangkutan.

“Makanya saya katakan, warga yang meyampaikan informasi tentang belum ada bantuan itu tidak salah. Mungkin warga ini salah mengartikan. Dia mungkin berpikir, bantuan yang kita salurkan untuk per orangan, tapi pastinya bantuan diberikan berdasarkan jumlah jiwa di gampong masing-masing,” kata Fakhrurradhi.

Kemudian, kata Fakhrur, tidak tertutup kemungkinan lokasi warga yang mengalami musibah banjir ini cukup jauh karena Aceh Utara merupakan kabupaten paling luas di Provinsi Aceh, ditambah lagi, Aceh Utara merupakan salah satu kabupaten terparah dilanda bencana banjir pada tahun ini. Karena itu mungkin, kata Fakhrur, masih ada titik-titik yang belum terjangkau secara maksimal.

Begitu pun, kata dia lagi, melalui bantuan TNI/Polri, SAR, serta Lanal bantuan logistik kepada warga terdampak bencana banjir telah didistribukan dengan baik termasuk ke titik paling jauh. Contohnya, sebut Fakhrur, dua hari yang lalu, bantuan telah disalurkan ke masyarakat terdampak banjir di Gampong Leubok Pusaka dan Buket Linteung di Kecamatan Langkahan.

“Ke Leubok Pusaka dan Buket Linteung saja sudah disalurkan bantuan oleh pak camat, apalagi ke titik-titik pengusian terdekat dan aksesnya bagus,” sebutnya.

Sebagai contoh, lanjutnya, ada laporan yang masuk ke pihaknya, warga Gampong Ulee Rubeik Barat di Kecamatan Seunuddon pada hari ke delapan pasca bencana banjir belum menerima bantuan. Dan setelah dilakukan pengecekan ke lapangan, ternyata bantuan telah disalurkan oleh camat setempat dan dibuktikan dengan foto serah terima.

Kata Fakhrur, informasi warga Ulee Rubeik Barat belum tersentuh bantuan telah menyebar luas hingga menciptakan kesedihan warga yang mendengar informasi tersebut. “Setelah dilakukan cek dan ricek, ternyata bantuan sudah dua tahap disalurkan ke Ulee Rubeik Barat. Dan laui-lagi, mungkin masyarakat yang menyampaikan salah pengertian. Dia berpikir bantuan yang diberikan untuk per orangan dan diserahkan melalui kepala keluarga masing-masing,” sebutnya.

Pada kesempatan itu Waspada.id kembali bertanya, misalkan pemerintah menyalurkan bantuan beras 5 Kg langsung kepada kepala keluarga masing-masing, apakah mungkin dilakukan. Fakhrur menyebutkan, bukan tentang sanggup atau tidak, tetapi mekanisme yang sudah diatur saat ini adalah pihaknya ditugaskan untuk menjangkau titik-titik pengungsian bukan menyalurkan bantun per KK dan bukan diserahkan langsung pada setiap jiwa yang terdampak. Pun demikian, kata Fakhrur, bantuan diberikan berdasarkan jumlah jiwa dalam satu gampong yang terdampak bencana banjir di setiap titik pengungsian.

Apakah bantuan yang baru disalurkan hanya berupa beras, tanya Waspada.id. Fakhrur mengatakan, bantuan yang telah disalurkan pihaknya yaitu berupa Sembako. Dan bantuan yang disalurkan adalah semua jenis bantuan yang ada stok di gudang, tetapi bantuan paling banyak yang sudah didistribuksin beras. Dan untuk stok bantuan jenis lainnya menipis.

“Para pengungsi butuh bantuan misalnya Sarden, pakaian, dan lauk pauk lainnya. Dan jenis bantuan ini stok yang kita punya sangat minim dan jika masuk jenis bantuan ini langsung disalurkan kepada masyarakat sesuai dengan permintaan camat dan pihak-pihak lainnya misalkan ada tim medis dari Dinkes, dan SAR mau turun ke lapangan langsung membawa bantuan,” sebutnya, seraya menyebutkan, cadangan bantuan yang aman hingga saat ini, kata Fakhrur adalah beras.

Kemudian, lanjut Fakhrur, Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil juga memerintahkan setiap kepala dinas untuk turun ke lapangan mengecek langsung di mana terdapat kekurangan bantuan dengan cara membawa serta berbagai jenis bantuan pada saat turun ke masyarakat. “Jadi seperti itu upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh pak bupati,” terangnya.

Fakhrur memberitahukan Waspada.id, jenis bantuan yang paling diharapkan oleh masyarakat terdampak banjir saat ini, selain Sembako adalah air bersih. Pasalnya, sumber air bersih dari sumur-sumur warga saat ini tidak dapat dikonsumsi karena bercampur lumpur dan beraroma tidak sedap.

Dan untuk itu, sesuai perintah bupati dan wakil bupati, meminta setiap kepala dinas untuk terus menerus melakukan pemantauan dan terus menerus juga melakukan pendistribusian bantuan ke setiap titik pengungsian. Pola penyaluran bantuan, kata Fakhrur, dilakukan dengan pola yang terstruktur yaitu melalui camat di 27 kecamatan. Pun ada bantuan yang datang dari mitra kerja juga harus diketahui oleh camat.

Terakhir, Fakhrur, meminta maaf kepada seluruh warga terdampak bencana banjir, apabila masih ada warga yang belum menerima bantuan disebabkan jarak jangkauan terlalu jauh dan akses jalan yang sulit dilintasi. Pun demikian, pihaknya memastikan semua warga yang terdampak bencana banjir wajib mendapatkan bantuan.

“Tapi sesuai dengan laporan dari 27 kecamatan tidak ada lagi titik pengungsian yang belum menerima bantuan, jika masih ada juga yang belum menerima, maka kami minta maaf dan kami terus menerus mengusahakan untuk mendistribusikan berbagai jenis bantuan kepada setiap warga yang terdampak meskipun jarak mereka jauh tetap kita jangkau,’ demikian Fakhruraradhi.

Maimun Asnawi, S.Hi.,M.Kom.I

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE