Scroll Untuk Membaca

Aceh

Teror Gajah Liar Makin Ganas, Tokoh Masyarakat Tangse Mengadu Ke Dewan

Teror Gajah Liar Makin Ganas, Tokoh Masyarakat Tangse Mengadu Ke Dewan
Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, didampingi Wakil Ketua Fadli A.Hamid serta anggota DPRK Pidie Muhammad Bengga, sedang mendengar keluhan tokoh masyarat di Ruang Banmus, DPRK Pidie, soal teror kawanan gajah liar yang masih terjadi di Tangse, Kabupaten Pidie, Kamis (23/2). Waspada/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

SIGLI (Waspada): Sejumlah tokoh masyarakat Tangse, Kabupaten Pidie, menemui anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie pada Kamis (23/2).

Kedatangan rombongan tokoh masyarakat dari Tangse, tersebut diterima langsung oleh pimpinan DPRK Pidie Mahfuddin Ismail dan Fadhli A.Hamid, serta anggota DPRK Pidie dari Fraksi Partai Aceh Muhammad Bengga.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Teror Gajah Liar Makin Ganas, Tokoh Masyarakat Tangse Mengadu Ke Dewan

IKLAN

Mereka datang mengadu puluhan kawanan gajah liar yang kian ganas merusak kebun, bahkan membunuh dengan sadis petani kebun di Tangse. Seperti dialami Fitriani, 45, warga Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie belum lama ini.

Perempuan, ini meninggal dunia dengan kondisi kepala dan tubuhnya hancur diinjak-injak kawanan gajah liar yang menurut tokoh Tangse, itu hingga sekarang kawanan hewan mamalia bertubuh raksasa tersebut masih bertahan di kawasan hutan pegunungan Gampong Lhok Keutapang.

Keuchik Blang Malo, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Bob Rizal, menyampaikan kedatangan para tokoh Tangse menjumpai para wakil rakyat di daerah, itu untuk mendorong Pemkab Pidie dan Pemprov Aceh melalui instansi terkait untuk lebih serius menangani konflik gajah liar dengan manusia.

Sekarang, kata Bob Rizal, dampak dari konflik satwa liar itu sudah berlangsung lama karena telah menimbulkan korban jiwa dari masyarakat yang tidak berdosa.

Tewasnya dua warga Pidie akibat diamuk kawanan gajah beberapa waktu lalu, kata dia, sungguh memilukan karena tubuh warga tersebut ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tidak utuh.

Mereka menduga kawanan gajah liar yang membunuh Fitriani, itu adalah kawanan gajah liar yang sama membunuh warga Gampong Pako, Kecamatan Keumala Dalam akhir tahun 2022.

Dalam kawanan gajah liar tersebut, papar Bob Rizal ditengarai ada salah satu ekor gajah jinak yang dilepaskan liarkan. Menurut dia, gajah jinak yang dilepas dalam kawanan gajah liar itu akan terus berkeliaran apabila gajah jinak itu tidak ditarik ke penangkaran.

“Kenapa warga menduga ada satu ekor gajah jinak ada dalam kawanan gajah liar itu, karena gajah jinak itu sangat suka dengan tanaman tebu yang banyak terdapat di dalam pemukiman warga, jadi perlu ditarik dulu gajah jinak itu kembali,” katanya.

Bob Rizal menegaskan bila pemerintah melalui dinas terkait tidak mampu menangani persoalan konflik gajah liar dengan manusia. Maka dia meminta penanganan gajah liar, ini dikembalikan untuk ditangani masyarakat, baik masalah hukum dan masalah lainnya.

Karena daampak dari berlarutnya penanganan konflik gajah liar dengan manusia di Pidie, sudah membuat masyarakat hidup tertekan, resah serta was-was karena terus diteror oleh kawanan gajah liar. Warga sudah tidak berani lagi ke kebun untuk merawat tanamanya yang sudah diporak-porandakan oleh kawanan gajah liar.

Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, menyampaikan tokoh masyarakat Tangse datang untuk menyampaikan keresahan masyarakat yang tinggal dikawasan Tangse dan sekitarnya, di mana mereka selama ini hidup dalam kondisi was-ws dan ketakutan karena terus diteror oleh kawanan gajah liar.

Sampai sekarang sebut dia, masih ada kawanan gajah liar tinggal disekitar pemukiman warga dan setiap saat, kapan saja kawanan gajah liar itu bisa turun kepemukiman warga dan mengobrak-abrik tanaman dan kebun warga dan bahkan membunuh masyarakat.

”Maka masyarakat yang hadir tadi mengharapkan dalam waktu singkat kami bisa memfasilitasi persoalan-persoalan ini dengan semua stakeolder, agar semua pemangku dinegeri ini tahu bagaimana ruwetnya persoalan ini dan bagaiman keluh kesah masyarakat yang menimpa dikawasan Tangse dan sekitarnya,” tuturnya.

Konon lagi ujar politisi Partai Aceh, itu persoalan gajah liar, ini di Kabupaten Pidie sudah menyangkut nyawa dari pada masyarakat, serta persoalan ekonomi warga terpuruk akibat lemahnya penanganan konflik gajah liar dengan masyarakat yang sampai sekarang belum diselesaikan dengan maksimal. (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE