PIDIE (Waspada.id): Keuchik Gampong Blang Jeurat, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Edy, menegaskan bahwa potensi banjir di wilayahnya masih berada pada kategori rendah meski hujan turun hampir setiap hari dalam beberapa pekan terakhir.
Pernyataan itu ia sampaikan, Selasa (25/11), setelah melakukan pemantauan langsung bersama aparatur gampong.
Menurut Edy, laporan dari sejumlah titik rawan banjir menunjukkan intensitas genangan masih minim. “Hujan memang terjadi hampir setiap hari, tetapi kondisi lapangan menunjukkan situasinya masih aman. Air sungai tetap normal, tidak ada tanda-tanda luapan,” ujarnya.
Titik rawan longsor di dataran tinggi juga belum memperlihatkan pergerakan tanah yang membahayakan.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa petugas gampong tetap melakukan pengawasan intensif setiap hari, terutama saat hujan berlangsung lebih dari tiga jam. “Kami tetap waspada. Setiap kali hujan deras, pemantauan lapangan langsung dilakukan, baik ke Krueng Meriam maupun kawasan perbukitan,” katanya.
Sulaiman, seorang petani setempat, mengatakan curah hujan belakangan ini memang cukup tinggi, tetapi belum memengaruhi aktivitas pertanian. Menurutnya, aliran air di sawah dan kebun masih terkendali.
“Tanah masih stabil, parit-parit tidak meluap. Tapi kami mulai membersihkan saluran air supaya tidak tersumbat kalau hujan besar mendadak,” kata Sulaiman. Ia menambahkan, para petani di Tangse sudah terbiasa dengan pola hujan intens pada akhir tahun, sehingga langkah antisipasi dilakukan lebih awal.
Menutup penjelasannya, Keuchik Edy kembali mengimbau warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan meski kondisi terpantau aman. Ia meminta warga segera melapor jika menemukan tanda-tanda longsor, air keruh pekat, atau debit sungai meningkat tiba-tiba.
“Musim hujan belum selesai, jadi kita tidak boleh lengah. Kesiapsiagaan ini penting untuk melindungi warga,” tegasnya.
Pemburu Ikan Keureulieng

Sementara itu, Jafar, pemburu ikan keureulieng yang kerap menyusuri Krueng Meriam dan Cor Kuala, mengakui debit air sungai memang naik, namun masih dalam batas aman untuk aktivitas warga.
“Air naik sedikit, tapi belum deras. Aliran sungainya masih jernih dan belum ada tanda-tanda keruh besar yang biasanya jadi pertanda banjir kiriman dari hulu,” ujarnya. Menurut Jafar, kondisi sungai yang masih tenang juga menjadi indikator bahwa potensi banjir saat ini relatif rendah.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa perubahan kondisi air di Krueng Meriam bisa terjadi cepat jika hujan deras terjadi di bagian hulu yang dekat kawasan gunung. “Kami yang sering di sungai bisa melihat tanda-tandanya. Kalau mendung pekat di hulu, kami langsung naik ke tempat aman,” katanya.(id69)












