Scroll Untuk Membaca

Aceh

Tgk Ibnu Sakdan: Empat Mutiara Dalam Jiwa Manusia

Tgk Ibnu Sakdan: Empat Mutiara Dalam Jiwa Manusia
Kecil Besar
14px

ACEH BESAR (Waspada): Mengawali khutbah di Masjid Baitul Makmur Sibreh, Aceh Besar, Jumat (10/5/2024), bertepatan dengan 2 Zulqa’dah 1445, Tgk. Ibnu Sakdan (foto) pengajar pada Dayah Darul Aman Lubok Sukon, menggarisbawahi empat mutiara yang dapat hilang dari jiwa manusia akibat faktor-faktor tertentu.

Manusia, menurut Tgk. Ibnu Sakdan, sebagai mahkluk yang diciptakan Allah dengan kekhususan, diberikan kemuliaan dalam berbagai aspek kehidupannya. “Mulai dari keindahan fisik hingga kebijaksanaan akal yang mampu membedakan hak dan batil,” sebutnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Tgk Ibnu Sakdan: Empat Mutiara Dalam Jiwa Manusia

IKLAN

Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah At-Tin ayat 4 menyatakan, “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Selain itu, lanjut Tgk Ibnu Sakdan, berdasarkan nukilan hadis dari kitab ‘Nasaihul Ibad’ karya Sheikh Imam Nawawi Al-Bantani, Bab 4, Makalah 11, terdapat empat perkara mutiara dalam jiwa manusia.

Pertama, akal. Sebagai kemuliaan yang terdapat dalam diri seseorang untuk membedakan yang benar dan yang salah. Namun, akal dapat hilang saat terpancing emosi marah. Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi, “Marah dapat merusak iman seseorang seperti pahitnya jadam merusak madu.” Beliau juga menyarankan untuk berwudu saat marah untuk menghilangkan emosi tersebut.

Berikutnya, agama. Dalam ulasannya Tgk Ibnu Sakdan menambahkan, agama sebagai kemuliaan yang Allah berikan sebagai aturan dalam kehidupan. Agama dapat hilang oleh sifat hasud, iri, dan dengki terhadap sesama.

Rasul mengingatkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, “Penyakit hasud akan menghabiskan amalan baik seseorang sebagaimana api memakan ranting yang kering.”

Selanjutnya hal haya’. Tgk. Ibnu menyebut Haya’ sebagai sifat malu yang membesarkan kemuliaannya. Dalam hadis disebutkan, “Malu adalah sebahagian dari iman.” Namun, sifat malu dapat hilang oleh sifat tamak atau loba, yang menginginkan lebih pada diri sendiri tanpa memperhatikan orang lain.

Terakhir, Tgk Ibnu Sakdan menyebutkan, mutiara keempat pada diri kita yaitu amal saleh. Mutiara ini dilakukan atas perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. “Namun, amal shaleh dapat hilang oleh perbuatan ghibah, yaitu membuka aib orang lain yang seiman,” ujarnya.

Rasulullah saw bersabda, “Orang yang bangkrut adalah dia yang beramal shaleh, tetapi di sisi lain, dia menzalimi orang lain dengan ghibah dan sebagainya.”

“Mari kita menjaga dan memelihara empat kemuliaan dalam jiwa manusia demi kebahagiaan di dunia dan akhirat,” pungkasnya. (b02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE