SIGLI (Waspada): Tgk Mujlisal Kuta Krueng mengungkap kriteria pemimpin yang ideal untuk Bupati Pidie pada Pilkada 2024.
Mujlisal mengatakan pemimpin yang ideal versi dirinya adalah pasangan nomor urut dua H Sarjani Abdullah- Alzaizi. Hal itu karena pasangan yang diusung Partai Aceh (PA), Gerindra dan Golkar, ini serta didukung PDI-P, PPP, PNA, PSI, Partai Umat dan Partai Buruh, ini memiliki tiga kriteria dasar yang dapat dijadikan orang nomor satu di daerah berjuluk Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Meugoe, tersebut.
Pertama kata dia, sosok pemimpin harus memilik power, memiliki followers (pengikut) yang banyak, dan punya konsep.
“Jadi menurut saya, Abu Sarjani Abdullah memiliki semua kriteria itu sehingga pastas dipilih oleh semua masyarakat Pidie untuk menjadi Bupati Pidie periode 2025-2030,” kata Tgk Mujlisal Kuta Krueng.
Dia menjelaskan, kriteria pertama pemimpin punya power. H Sarjani Abdullah memiliki power atau kekuatan.
Secara sosial, dulu H Sarjani seorang Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan sampai hari ini masih Panglima, dia punya pasukan, punya jajaran, dan ada kekuatan secara sosial.
Selanjutnya secara politik, H Sarjani adalah Ketua Parpol, H Sarjani punya power secara politik dan bukan ketua Parpol kaleng-kaleng, tetapi H Sarjani Abdullah adalah ketua Parpol pemenang Pemilu 2024, yaitu Partai Aceh (PA). “Jadi H Sarjani punya power cukup untuk memimpin Pidie,” katanya.

Lanjut dia, yang kedua syarat menjadi pemimpin harus punya followers (pengikut). H Sarjani Abdullah memiliki pengikut yang banyak, H Sarjani memiliki pengikut komandonya hidup dan yang ketiga atau terakhir, H Sarjani Abdullah punya punya konsep mau dibawa kemana Pidie ini ke depan.
Konsep beliau sekarang, selain ada ditemukan di visi-misi, H Sarjani Abdullah sudah pernah memberi bukti pada kepemimpinan beliau periode 2012-2017 silam.
Dia mengungkapkan, hampir semua pelosok Kabupaten Pidie yang dikunjungi atau silaturahmi, cukup banyak curhatan masyarakat. Jujur dikatakan Tgk Mujlisal, kadang-kadang waktu dia singgah di suatu kecamatan ada bangunan yang sudah mangkrak, baik bangunan rumah ibadah ataupun bukan.
Dia mencontohkan saat Shalat Maghrib di salah satu Masjid di Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie, Masjid yang dibangun pada masa Bupati Pidie H Sarjani Abdullah kondisinya mangkrak karena tidak lagi dilanjutkan pembangunanya oleh pemimpin Pidie pengganti beliau.
Begitupun banyak juga curhatan guru- guru dayah pesantren, bagaimana kesejahteraan guru dayah dan perhatian terhadap para santri berasal dari Pidie saat H Sarjani memimpin Pidie, ini dirasakan.
Namun saat enak-enaknya mereka mengenyam pendidikan di dayah atau pesantren putus di tengah jalan karena tidak lagi diperhatikan pendidikan mereka setelah purna tugas H Sarjani Abdullah dari Bupati Pidie.
“Maka ke depan abu, umi, adik, abang dan saudara saudara kami semua. Kita mohon pada Allah SWT, H Sarjani Abdullah menjadi bupati kita orang Pidie. Semoga apa yang sudah beliau rintis, apa yang sudah beliau bangun pondasi, dalam membangun dan memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat Pidie, baik sektor agama, pertanian, kesehatan, dan pendidikan dan kelautan serta infrastruktur pembangunan lainnya ini bisa dilanjutkan oleh beliau pada periode 2025-2030. Tentu dengan kita beri suara kepada beliau pada Pilkada 2024,” katanya.
Tgk . Mujlisal Kuta Krueng mengatakan, secara konstitusi H Sarjani Abdullah dapat memimpin satu periode lagi, hendaknya kesempatan satu kali ini diberikan kepada H Sarjani Abdullah untuk menjadi Bupati Pidie, agar beliau meninggalkan legasi yang baik untuk masyarakat, dikenang bahwa sosok H Sarjani Abdullah pemimpin yang membangun dan menyejahterakan masyarakat Pidie. (b06)












