ACEH BESAR (Waspada): Umat Islam harus merawat persatuan dan memperbarui semangat hijrah di tengah tantangan dan konflik global, kata Akademisi UIN Ar-Raniry, Tgk Saifuddin A. Rasyid, dalam khutbah Jumat di Masjid Nurul Huda Limpok Darussalam, Aceh Besar, Jumat (27/6).
“Umat Islam jangan mudah goyah dan terpengaruh dengan anasir-anasir yang melemahkan persatuan dan jangan mudah terprovokasi melakukan hal-hal yang merugikan karena dorongan nafsu,” tegasnya.
Saifuddin menekankan pentingnya meresapi semangat hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, serta momentum memasuki tahun baru Islam 1447 H. Ia juga mengingatkan bahwa umat Islam telah melewati hampir setengah abad perjalanan kebangkitan Islam (abad ke-15 H) yang dicanangkan sejak 1400 H. “Semua umat Islam, semua negara muslim setuju dan memproklamasikan abad ke-15 hijriyah sebagai abad kebangkitan kembali umat Islam,” tegasnya.
Saifuddin melihat tanda-tanda melemahnya kekuatan anti-Islam, mencontohkan runtuhnya hegemoni Israel. “Semoga ini pertanda janji Allah bahwa hegemoni kekuatan anti Islam semakin melemah. Saatnya kita bangkit dengan cepat pada paruh kedua abad kebangkitan ini, abad ke-15 hijriyah. Mari ambil bagian untuk tingkatkan persatuan umat,” serunya.
Ia memaparkan cara merawat persatuan umat, yaitu: menjunjung tinggi toleransi, mengutamakan musyawarah dan dialog, serta menolak provokasi dan fitnah. “Umat Islam tidak boleh mudah terpancing oleh isu-isu yang memecah belah, baik di dunia nyata maupun media sosial. Cerdas dalam berinformasi dengan memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkan,” pungkasnya.
Saifuddin juga menyampaikan doa untuk para jemaah haji yang sedang dalam perjalanan pulang.(b02)