Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Tim PKM Unsam Dampingi Peternak Bebek Buat Pakan Alternatif Berbahan Limbah Organik

Tim PKM Unsam Dampingi Peternak Bebek Buat Pakan Alternatif Berbahan Limbah Organik
Tim Pengabdian Dosen Unsam saat memberikan pendampingan pembuatan pakan alternatif bagi pelaku UMKM sektor peternakan di Desa Buket Pulo, Langsa Timur, Kota Langsa, Selasa (23/9). Waspada.id/id74
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada.id): Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Samudra (Unsam) mendampingi dan melatih warga Buket Pulo membuat pakan alternatif bergizi tinggi dari limbah organik dan hama padi keong emas bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor peternakan di Desa Buket Pulo, Langsa Timur, Kota Langsa, Selasa (23/9).

Ketua PKM Unsam, Maulida Sari, S.Pd.,M.Pd yang berfokus kepada para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) setempat kepada wartawan, Rabu (24/9) mengatakan, kegiatan yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (DPPM Kemendikti Saintek) inintidak hanya memanfaatkan limbah organic dan hama padi keong emas, dosen juga memperkenalkan kepada warga teknologi alat pencacah pakan.

Selain itu, lanjut Maulida Sari, S.Pd.,M.Pd menyebutkan, tidak hanya memanfaatkan sumber daya lokal seperti limbah organic dan hama padi keong emas, dosen juga memperkenalkan kepada warga teknologi alat pencacah pakan (Chopper).

Tim pengabdian berharap, pelatihan dan pendampingan ini akan menciptakan knowledge transfer atau transfer pengetahuan di tengah masyarakat. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang selama ini melimpah di Desa Buket Pulo.

Selain fokus pada biaya produksi, tim PKM juga membantu mitra meningkatkan manajemen pemasaran dengan memanfaatkan media online agar pemasaran lebih luas.

“Pemanfaatan teknologi ini diharapkan dapat menjangkau konsumen di luar daerah dan mengiklankan produknya tanpa biaya yang besar,” ucap Maulida Sari.

Sementara mitra kegiatan, Kafrawi menyambut positif kegiatan ini, apalagi selama ini limbah organic dan hama padi keong emas yang ada di sekitar desa sangat banyak dan tidak diketahui bagaimana cara mengolahnya.

Namun kini, berkat pelatihan dan pendampingan pembuatan pakan alternative dari bahan tersebut peternak akan mampu menurunkan biaya produksi, dan meningkatkan keuntungan peternak sekaligus mengurangi limbah warga di sana.

“Inovasi ini diharapkan dapat menciptakan pemberdayaan berbasis masyarakat yang berdampak langsung baik pada penghasilan warga dan kebersihan lingkungan,” pungkasnya.(Id74)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE