SIGLI (Waspada): Proses belajar-mengajar selama bulan puasa Ramadhan 1443 H berlangsung kurang maksimal. Tingkat kehadiran pelajar ke sekolah hanya 30 persen.
“Berdasarkan hasil pantauan kami saat melakukan Saweu Sikula (kunjungan ke sekolah-red), tingkat kehadiran pelajar kita sangat kurang, hanya 30 persen mereka datang ke madrasah,” demikian Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Pidie, drs Abdullah AR, M.Ag, kepada Waspada, Kamis (21/4).
Sebut dia, minimnya tingkat kehadiran pelajar ke sekolah di bulan puasa Ramadhan, ini disebabkan umumnya anak-anak didik melakukan kegiatan belajar di luar sekolah atau madrasah. Misalkan, mereka mengikuti kegiatan pesantren kilat dan kegiatan-kegiatan lainnya yang digelar oleh masjid-masjid.
Pun begitu Abdullah menuturkan, semua kegiatan anak-anak didik di luar sekolah selama bulan Ramadhan dipantau langsung oleh masing-masing madrasah atau sekolah dengan mengisi form laporan kegiatan.
Dia mengungkapkan pada bulan puasa Ramadhan aktivitas sekolah berlangsung dua pekan, yakni terhitung sejak 11 sampai 23 April 2022. Setiap hari jam belajar lima jam, yaitu dari pukul 08:00 Wib sampai pukul 12:00 Wib.
Begitupun, kata dia, selama bulan suci ini tidak ada belajar pelajaran umum, para siswa hanya mengikuti pelajaran pengetahuan Alquran dan ilmu Islam lainnya. Karena itu Drs Abdullah AR, berharap proses belajar mengajar di semua tingkatan madrasah bisa berlangsung lancar.
Selain berkonsentrasi terhadap aktivitas sekolah selama bulan puasa ramdhan, Kakan Kemenag, Kabupaten Pidie, Drs Abdullah bersama semua jajarannya juga menyebutkan saat ini sedang sibuk mendukung program pemerintah pusat vaksin booster Covid-19.
Dengan bekerjasama dengan PBNU dan Polres Pidie, dia berharap tingkat partisipasi masyarakat, terutama ASN dalam jajaran Kemenag Kabupaten Pidie dalam menerima suntikan vaksin booster Covid-19 bisa lebih banyak. Apalagi program vaksin booster Covid-19, ini digelar hanya empat hari terhitung sejak Kamis (21/4). (b06)