LHOKSUKON (Waspada): Sejumlah tokoh masyarakat mengungkapkan berbagai persoalan krusial dalam pengembangan pembangunan Ibu Kota Aceh Utara, salah satunya sistem drainase yang dinilai buruk dan telah menyebabkan Kota Lhoksukon kerap dilanda banjir dan genangan air.
Persoalan tersebut disampaikan tokoh masyarakat dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor yang digelar di Oproom Kantor Bupati Aceh Utara, Selasa (17/6). Rapat yang dipimpin Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, S.E., M.M. (Ayahwa) juga membahas pemasangan marka jalan, pengaturan arus lalu lintas dan penyusuanan tata ruang Kota Lhoksukon..
Dalam pertemuan tersebut Wakil Bupati Aceh Utara ikut didampingi Wabup H. Tarmizi Payang, Kapolres Aceh Utara, AKBP Nanang Indra Bakti, S.H., S.I.K., Sekretaris Daerah, A. Murtala, M.Si, Camat Lhoksukon, Fatwa Maulana, S.STP, dan sejumlah kepala OPD teknis terkait.
Persoalanan drainase, diantaranya disampaikan Imum Mukim dalam Kecamatan Lhoksukon. Menurutnya, sejumlah ruas jalan tergenang air akibat buruknya sistem drainase. Kondisi tersebut perlu segera ditangani.

Selain itu, beberapa tokoh warga membahas permasalahan penataan kota yang masih semrawut. Mereka mengharapkan pemerintah segera menyusun tata ruang Kota Lhoksukon, sehingga pengembangan ke depan lebih terarah.
Dalam pertemuan itu juga dipaparkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mulai mengintensifkan langkah penataan Kota Lhoksukon sebagai pusat ibu kota kabupaten. Selain itu juga disepakati pembentukan Panitia Penataan Kota Lhoksukon yang diketuai Kapolres Aceh Utara.
Penertiban aktivitas Pedagang Kaki Lima yang menyalahi aturan akan segera dilakukan. Sehingga akan tercipta ketertiban umum dan wajah kota yang lebih rapi. Pemerintah daerah, juga menargetkan pemasangan marka jalan dan rambu larangan parkir di sejumlah titik padat, khususnya di kawasan depan terminal Lhoksukon. Selain itu, akan diterapkan skema rekayasa arus lalu lintas yang baru, sehingga mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Faisal, ST., menegaskan, perbaikan sistem drainase menjadi pembangunan prioritas pada tahun ini. “Insya Allah drainase di kawasan Lhoksukon akan segera kita tangani. Ini bagian dari upaya jangka panjang menata infrastruktur kota,” ujarnya.
Program ini diharapkan menjadi langkah awal pengembangan wajah Kota Lhoksukon menuju kota yang tertib dan bersih. (b08)