LANGSA (Waspada.id): Salah seorang tokoh muda Kota Langsa Erizal, SE menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga para pengungsi serta dapur umum pasca bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Jumat (5/12).
“Alhamdulillah, ini merupakan bantuan tahap ketiga kami salurkan bersama rekan-rekan sebelumnya kita antar jalur laut dengan kapal dan kali ini kita sudah bisa kita melalui jalur darat,” sebutnya.
Menurutnya, bantuan logistik Kita salurkan berupa, beras, roti, telur, gula, mie instan, obat-obatan, dan pakaian serta lainnya dan sudah kita salurkan di sejumlah titik di Kota Langsa.
Dikatakannyanya juga, bantuan yang telah disalurkan ke beberapa titik pengungsian yang membuka dapur umum di Kota Langsa diantaranya, dapur umum Gang Hajar Gampong Blang Seunibong, Sidodadi, Seulalah Atas, Gampong Mutia, Pondok Kemuning.

“Insyaallah, kita juga akan terus berupaya dapat menyalurkan bantuan untuk Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara dan sekitarnya,” ujar Erizal, pengusaha muda kelahiran Kota Langsa.
Diungkapkannya, bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa.
Semua ini merupakan duka kita bersama, karena banyak masyarakat yang terisolir dan sangat butuh bantuan sandang dan pangan. Bahkan ada beberapa kampung /desa atau dusun yang hilang karena tertimbun longsor.
“Bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan donasi dapat dikirim melalui Bank BSI Nomor rekening : 5581019752 Atas Nama Erizal, adapun Posko Peduli Perantau berada di Jalan Ringroad ‘Samudra Kupi’ Medan, Sumatera Utara,” sebutnya.
Selain itu, mari secara bersama-sama bagi masyarakat Aceh yang berada di perantauan, kita bergandeng tangan untuk segera membantu saudara-saudara kita yang saat ini dalam keterpurukan dilema karena kehilangan harta, nyawa dan keluarga karena menjadi korban musibah ini, harapnya.
Erizal juga mengucapkan terimakasih kepada warga Kota Medan Perantauan Anak Aceh dan semua pihak yang telah mempercayakan kami untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Terimakasih juga kepada rekan-rekan semuanya dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ini.

Sementara, Yoesdinoer salah seorang wartawan senior yang dikenal luas di Kota Langsa, Aceh dan Sumut menambahkan, bencana hidrometeorologi Aceh yang terjadi pada 2025 telah berdampak terhadap 18 kabupaten/kota di Aceh.
Menurutnya, tsunami banyak menelan korban jiwa, sedangkan banjir dan longsor kali ini dampaknya terhadap infrastruktur lebih parah dibandingkan tsunami dulu dan merasakan seluruh Aceh.
“Banjir bandang yang terjadi di Provinsi Aceh meninggalkan kerusakan luas dan duka bagi warga. Rumah-rumah hilang, banyak korban belum ditemukan apa lagi didaerah terisolir,” jelasnya.
Sementara para pengungsi bergulat dengan kelaparan, meskipun ada bantuan penyalurannya tidak terdata dengan baik. Bantuan kemanusiaan sering kali sulit menjangkau daerah terpencil.
“Bahkan para korban banjir dan longsor ada yang tidak mendapatkan bantuan sama sekali. Ditambah lagi dengan putusnya aliran listrik, begitu juga jaringan Internet, hingga langkanya BBM selama berhari-hari,” ucap Yoes.
Dirinya berharap dan mendoakan kepada Allah SWT para korban banjir dan longsor semuanya diberikan ketabahan, kesabaran, dan kemudahan atas segala cobaan.
Semoga, masa pemulihan pasca bencana ini dapat berjalan dengan cepat dan kita kembali beraktivitas dengan normal,” tandas Yoes (Id75)












