Scroll Untuk Membaca

Aceh

Tower Mangrove Forest Park Langsa, Ikonik Teranyar 2022

Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada): Ingin menikmati hamparan hutan magrove, para wisatawan lokal dan mancanegara tidak perlu binggung, datang saja ke Kota Langsa. Kota jasa yang menawarkan berbagai pariwisata dan kuliner yang mengundang selera para pengunjung.

Salah satunya, tower Mangrove Forest Park Langsa menjadi salah satu ekowisata teranyar tahun 2022, goresan tangan Tgk Usman Abdullah, Wali Kota Langsa dipenghujung masa jabatannya.

Betapa tidak, keindahan Ekowisata Forest Park Hutan Mangrove Kota Langsa sungguh mempesona bagi para pengunjung wisatawan lokal maupun luar daerah, sebagai wisata alam edukasi dan wisata ikonik. Belum lagi, menikmati keindah hutan mangrove dari atas ketinggian tower sekira 45 meter.

Sebagai salah satu ikonik yang ada di Kota Langsa, selain Hutan Kota yang berada di Gampong Paya Bujok Seulemak, Kecamatan Langsa Baro, hutan magrove yang berada di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat menawarkan banyak koleksi flora fauna dan berfungsi sebagai paru-paru dunia Kota Langsa.

Tentunya, keberagaman hayati ini mengundang decak kagum para pengunjung yang datang ke hutan magrove Langsa, belum lagi dengan kehadiran Tower Mangrove Forest Park Langsa yang baru saja diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, sekaligus menyatakan destinasi Wisata Hutan Mangrove Kuala Langsa, Aceh sebagain wisata berskala internasional dan kawasan hutan bakau ini termasuk terbesar di Asia Tenggara.

Berkah kawasan hayati ini, membawa Tower Mangrove Forest Park Langsa semakin menjadi sorotan masyarakat dan wisata lokal yang datang, khususnya di libur pada Hari Raya Idul Fitri 1443 H kemarin.

“Alhamdulillah, jumlah wisatawan yang berlibur ke objek wisata Mangrove Kota Langsa saat ini mengalami peningkatan dari sebelumnya. Hal ini, bila kita dibandingkan masa-masa pandemi Covid-19, jauh sudah lebih baik,” ujar Direktur CV Ayudhiya Management Yana Ayudhiya didampingi Komisaris Muhammad Isbal yang disapa Cibenk kepada Waspada, Selasa (17/5).

Selain itu, salah satu faktor meningkatnya wisatawan saat ini sudah tidak ada pembatasan lagi dari pemerintah. Namun demikian para pengunjung tetap kita arahkan untuk mengikuti Prokes Covid-19.

“Untuk tahun ini objek wisata Hutan Mangrove Kota Langsa tampak menjadi lebih meriah dikarenakan sudah tersedianya wahana baru yaitu Tower Mangrove Forest Park Langsa yang menjulang tinggi. Tentunya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung untuk dapat menikmati indahnya suasana hutan mangrove dari puncak ketinggian,” sebutnya.

Diutarakan Yana Ayudhiya, menara Tower Mangrove Forest Park Langsa yang berketinggian 45 meter itu berada di Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove seluas 8.000 hektare dan hari ini menjadi ikonik Kota Langsa, sebagai salah satu maha karya Wali Kota Langsa Usman Abdulah, SE yang lebih dikenal Toke Suum.

Di hutan magrove, para pengunjung dapat berada di dalam objek wisata tersebut bersama keluarga, sahabat, teman, saudara dan lainnya sepuasnya guna menikmati panorama alam hutan mangrove Kota Langsa dan primata monyet, burung-burung dari berbagai negara yang bermigrasi ke pantai Kuala Langsa.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana itu, masyarakat hanya membayar tiket seharga Rp5.000 per orang setiap, Senin-Jumat yang dibuka pada pukul 09:00-18:00. Sedangkan Sabtu/Minggu dan hari libur besar lainnya seharga Rp10.000 per orang yang dibuka pukul 08:00-18:00 dan untuk anak-anak di bawah dua tahun tidak dibebankan biaya alias gratis.

“Sementara, bagi para wisatawan yang ingin memasuki area wahana Tower Mangrove Forest Park dikenakan tarif seharga Rp20.000 per orang,” jelas Yana.

Jadi, menurut Yana Ayudhiya, bangunan Tower Park Mangrove ini terdiri dari delapan lantai dengan daya tampung sekira 75 orang pengunjung. Di mana, pada setiap lantainya ditempatkan petugas yang akan memantau para wisatawan demi keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Jadi, kehadiran CV Ayudhia Management yang merupakan mitra PT Pelabuhan Kota Langsa (PEKOLA) dalam pengelolaan fasilitas Ekowisata Hutan Mangrove Kota Langsa. Di mana saat rampungnya wahana menara tower tersebut belum termasuk dalam pengelolaan aset dari pihak pengelola, sehingga menara tower yang merupakan aset Pemerintah Kota Langsa melalui intansi terkait yaitu, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Langsa menyerahkan pengelolaannya kepada BUMD yakni (PT. PEKOLA).

Kemudian, PT PEKOLA menyerahkan kepada CV Ayudhia Management yang sudah menjadi mitranya untuk mengelola menara tower tersebut yang berada dalam kawasan Ekowisata Hutan Mangrove Kota Langsa dengan sistem kerjasama bagi hasil 60-40 persen, berbeda dengan sistem pengelolaan aset sebelumnya.

Pihaknya berharap Ekowisata Forest Park Hutan Mangrove Kota Langsa yang berada di Gampong Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat ini dapat dikenal di seluruh Indonesia dan berbagai penjuru dunia.

“Semoga suguhan goresan tinta emas pasangan Wali Kota Langsa, Tgk Usman Abdullah, SE dan Wakil Wali Kota Langss, Dr Marzuki Hamid, MM ini dapat menjadi ikonik sebagai daya pikat wisatawan lokal dan mancanegara,” tandas Yana. (b24)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE