LHOKSEUMAWE (Waspada): Karena masih terancam dan trauma pasca penganiayaan dan pengeroyokan membuat Geusyik Cot Mambong Kec. Nisam Kab. Aceh Utara bersama keluarganya terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Geusyik Cot Mambong Ahmad Husaini yang ditemui di tempat persembunyiannya, Rabu (24/7), mengatakan, meski sudah membuat laporan atas tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan ke Mapolsek Nisam sejak 17 Juli lalu, namun karena masih merasa trauma dan terancam dibunuh, membuat Ahmad Husaini dan keluarganya mengungsi serta bersembunyi ke luar desa.
Apalagi para pelaku yakni SB yang merupakan mantan geusyik dan tiga anaknya, masih berkeliaran bebas dan menjadi momok di Desa Cot Mambong.
Akibat terpaksa sembunyi ke luar desa menyebabkan korban kesulitan menjalankan aktivitas dan tugasnya sebagai geusyik. Bahkan untuk melayani keperluan warga yang membutuhkan tanda tangan geusyik untuk membuat berbagai kebutuhan seperti surat keterangan orang sakit dan lainnya, terpaksa dilayani di luar desa.
Ahmad berharap pihak kepolisian dapat segera menindak para pelaku agar dirinya merasa aman dan bisa kembali beraktivitas melayani masyarakat.
“Karena takut diancam bunuh, saya bersama keluarga terpaksa harus menghindar dan mengungsi ke tempat aman, karena para pelaku masih berkeliaran mencari saya. Saya berharap polisi segera bertindak,” pintanya.
Ahmad menuturkan kronologis kejadian pengeroyokan dan penganiayaan itu terjadi pada 17 Juli 2024 itu, berawal dari adanya sebuah keluarga yang hendak didatangi massa karena dituduh berilmu hitam atau tukang santet.
Ketika itu massa yang dibawa oleh SB bersama tiga anaknya tidak terima keluarganya ada yang kerasukan karena diduga menjadi korban ilmu hitam. Lalu Geusyik Ahmad Husaini turun ke lapangan untuk meleraikan agar tidak ada warga yang main hakim sendiri.
Ternyata SB bersama tiga anaknya tidak terima dan menuduh Geusyik Ahmad membela keluarga yang diduga berilmu hitam.
Selanjutnya, SB dan ketiga anaknya mendatangi rumah Geusyik Ahmad membawa massa dan menenteng senjata tajam. Seketika itu, tanpa basa-basi SB bersama anak-anaknya melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Geusyik Ahmad di depan isteri dan anaknya.
“Saya dipukuli bertubi-tubi dan jadi bulan-bulanan. Bahkan salah satu pelaku anak mantan geusyik itu memukuli bagian belakang kepala saya berulang kali sambil bertanya kenapa namanya dicoret dari bantuan BLT dan meminta saya mundur dari geusyik. Saya terpaksa menjawab siap mundur agar tidak dipukuli lagi,“ kisahnya.
Pasca pengeroyokan dan penganiayaan itu, Geusyik Cot Mambong Ahmad Husaini sempat dirawat di RS Kesrem.
Sementara itu Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto melalui Kasubbag Humas Salman Al Farasi mengatakan menindaklanjuti laporan pengaduan korban pemukulan. Jajaran Polsek Nisam akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan kasus tersebut akan dilimpahkan untuk ditangani Satreskrim Polres Lhokseumawe.
“Besok perkara akan digelar kembali di Polres dan besok akan dinaikkan ke tahap sidik, perkara ini akan dilimpahkan ke Sat Reskrim,” ujar Salman via akun pribadinya, (Rabu, 24/07/2024). (b09)












