Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

UIN Ar-Raniry Banda Aceh Gelar Diskusi Forum Moderasi Beragama

UIN Ar-Raniry Banda Aceh Gelar Diskusi Forum Moderasi Beragama
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrrahman MAg menyerahkan plakat kepada Prof Dr Masykuri Abdillah MA, Staf Khusus Wakil Presiden RI.Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada): Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyelenggarakan Forum Moderasi Beragama dengan tema “Pentingnya Penguatan Moderasi Beragama di Tengah Pesatnya Perkembangan Iptek dan Modernisasi.”

Acara ini merupakan hasil kerja sama antara UIN Ar-Raniry dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, yang berlangsung pada Kamis (18/7) di Aula Teater Museum UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Forum diskusi yang dipandu Dr Abd Razak, Lc MA menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof Dr Masykuri Abdillah MA, Staf Khusus Wakil Presiden RI, dan Tgk H Faisal Ali, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh.

Rektor UIN Ar-Raniry, Mujiburrahman, dalam sambutannya menyatakan bahwa isu moderasi beragama di Indonesia saat ini sangat penting dalam konteks, signifikansi, dan relevansi, serta menjadi program nasional.

“Program Moderasi Beragama yang awalnya berada di ranah Kementerian Agama, dengan keluarnya Perpres Nomor 58 Tahun 2023, kini menjadi program strategis di berbagai kementerian lainnya,” ungkap Mujiburrahman.

Lebih lanjut, Mujiburrahman menjelaskan bahwa di Kementerian Agama RI, Program Moderasi Beragama menjadi salah satu dari tujuh program strategis di kementerian tersebut.

“Dengan adanya moderasi beragama diharapkan tercipta harmonisasi. Dalam konteks Islam, diharapkan menjadi rahmatan lil ‘alamin bagi negeri kita. Semakin harmonis tiga pilar: antara Tuhan, manusia, dan alam, maka rahmatan lil ‘alamin akan terwujud,” pungkas Prof. Mujiburrahman.

Hastuti Wulanningrum, yang mewakili Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kominfo RI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai negara multikultural, keragaman di Indonesia harus tetap dijaga dan diharapkan tetap eksis dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa.

“Sebagai bentuk pengamalan nilai-nilai Pancasila, moderasi beragama merupakan upaya mengambil jalan tengah dalam menyikapi maraknya persoalan keberagaman,” ujarnya.

Menurutnya, perkembangan dunia digital telah menyentuh segala aspek kehidupan, sehingga diperlukan pengelolaan yang baik agar masyarakat mampu menerima digitalisasi dengan pemahaman yang baik, sehingga terhindar dari informasi yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Moderasi beragama adalah kunci terciptanya toleransi dan kerukunan baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Dengan demikian, setiap umat beragama dapat memperlakukan orang lain dengan hormat, menerima perbedaan, serta hidup bersama dengan damai dan rukun,” tutup Hastuti Wulanningrum.

Peserta kegiatan ini terdiri dari berbagai kalangan perwakilan dari berbagai institusi pendidikan, organisasi masyarakat, lembaga mahasiswa dan media massa. (b04)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE