Scroll Untuk Membaca

Aceh

Ungkap Pelaku Eksploitasi Anak, Dewan Apresiasi Polresta Banda Aceh

Anggota DPRK Banda Aceh dari fraksi PAN Dr. Musriadi (baju putih) foto bersama ibu guru dan murid sekolah di Banda Aceh beberapa waktu lalu.(Waspada/T.Mansursyah)
Anggota DPRK Banda Aceh dari fraksi PAN Dr. Musriadi (baju putih) foto bersama ibu guru dan murid sekolah di Banda Aceh beberapa waktu lalu.(Waspada/T.Mansursyah)
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada): Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Dr Musriadi SPd MPd mengapresiasi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Banda Aceh yang telah mengungkap pelaku eksploitasi anak.

Eksploitasi anak secara ekonomi ini telah meresahkan masyarakat khususnya di Kota Banda Aceh selama ini.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ungkap Pelaku Eksploitasi Anak, Dewan Apresiasi Polresta Banda Aceh

IKLAN

Untuk melancarkan aksinya, pelaku menyasar anak di bawah umur tersebut dengan melihat dari sisi faktor ekonomi keluarga korban yang kurang mampu untuk memperkerjakan mereka terutama di malam hari di waktu mereka yang seharusnya istrirahat dan belajar, malahan.

Memanfaatkan mereka untuk menjual makanan berupa buah potong dari warkop ke warkop malahan di persimpangan jalan dan pusat-pusat keramaian di Kota Banda Aceh

“ini sangat mengancam keselamatan mereka, yang seharusnya hak mereka untuk bermain dan mendapat pendidikan, Masa depan anak anak merupakan tugas kita bersama, kita berharap pemerintah segera menginisiatif regulasi tentang perlindungan anak dan perempuan,” tegas Politisi Partai Amanat Nasional, Selasa (11/07/2023).

Akibat perbuatannya, pelaku saat ini ditahan oleh pihak kepolisian atas dugaan tindak pidana eksploitasi anak secara ekonomi sebagaimana diatur dalam Pasal 88 Jo Pasal 76I UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

“Kita berharap eksploitasi anak secara ekonomi yang menjadi bisnis empuk kelompok-kelompok terorganisir yang memanfaatkan mereka untuk mencari keuntungan pribadi tidak ada lagi ibukota provinsi, kalau kondisi ini dibiarkan akan menjadi citra buruk para wisatawan datang ke Aceh,” tuturnya.(b02)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE