LANGSA (Waspada): Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra (Unsam) Langsa menggelar pelatihan Ecoprint Teknik Pounding sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif berbasis sumber daya lokal di Desa Peparik Dekat, Kecamatan Blangjerango.
Koordinator Tim PKM, Tengku Putri Lindung Bulan, S.E, M.Si kepada wartawan, Kamis (3/7) mengatakan, pelatihan diikuti sekitar 50 peserta melibatkan ibu-ibu PKK dan mahasiswa KKN dari tiga desa: Peparik Dekat, Peparik Ghaib, dan Blangjerango.
“Fokus utama kegiatan adalah memperkenalkan teknik ecoprint menggunakan metode pounding pada media tas totebag. Teknik ini memanfaatkan daun dan bunga sebagai bahan pewarna alami, yang ditransfer ke kain melalui proses pemukulan, menciptakan pola dan warna yang unik tanpa bahan kimia sintetis,” sebutnya.
Diutarakan Tengku Putri Lindung Bulan, S.E, M.Si lagi, pelatihan ini bertujuan untuk menggali potensi alam lokal dan mendorong kreativitas masyarakat, khususnya perempuan, agar mampu menghasilkan produk kerajinan yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.
Dalam sesi utama, Dr. Nur Ismanidar, S.E, M.Si memberikan materi sekaligus praktik langsung kepada peserta mengenai tahapan ecoprint mulai dari mordanting, pemilihan daun, penataan motif, hingga proses pounding dan fiksasi warna.
Para peserta mengikuti setiap tahapan dengan antusias dan berhasil menghasilkan karya totebag dengan motif khas dari dedaunan lokal.

Sementara Camat Blangjerango, Abdul Rahman, S.Pd memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini dan berharap program serupa terus berlanjut sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi desa.
Salah satu peserta, Siti Sarah yang juga istri dari Geuchik Desa Peparik Dekat mengungkapkan rasa bahagianya atas kesempatan mengikuti pelatihan ini.
“Kami sangat senang bisa belajar membuat totebag ecoprint. Hasilnya cantik dan bisa dijual. Ini bisa menjadi peluang usaha yang menambah penghasilan kami di desa,” ujarnya.
Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya menjadi wadah edukatif, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang menjanjikan bagi masyarakat desa.
“Melalui pemanfaatan kekayaan alam yang melimpah dan peningkatan keterampilan berbasis kreativitas lokal, ecoprint diyakini mampu menjadi identitas produk unggulan Gayo Lues di masa mendatang,” tutupnya. (b13)