ACEH BESAR (Waspada.id): Pesantren Islam Arrabwah yang beralamat di gampong Krueng Lamkareung, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, kembali menata harapan baru setelah musibah kebakaran yang terjadi pada 16 November 2025 lalu.
Usai musibah tersebut pesantren Arrabwah menggelar acara peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan kembali asrama dan ruang kelas belajar baru bagi para santriwati, Kamis (27/11/2025) .
Acara berlangsung khidmat dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Anggota DPR Aceh, Yahdi Hasan, M.I.Kom, politisi Partai Aceh sekaligus anggota Komisi VII DPR Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Yahdi Hasan turut meletakkan batu pertama sebagai simbol dimulainya pembangunan fasilitas baru.
Dalam sambutannya, Yahdi Hasan menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap upaya pemulihan pesantren.
“Musibah yang menimpa Pesantren Arrabwah bukanlah akhir, melainkan awal dari kebangkitan baru,”kata Yahdi Hasan.
Ia mengatakan, DPR Aceh berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan fasilitas pendidikan seperti ini, karena pesantren memiliki peran besar dalam mencetak generasi Aceh yang berakhlak dan berilmu.
“Semoga pembangunan ini berjalan lancar dan segera bisa dimanfaatkan oleh para santri,” ujarnya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh pimpinan pesantren dan Yayasan Arrabwah, pemerintah Kecamatan Indrapuri, tokoh masyarakat, serta para pimpinan pesantren dalam lingkungan FORA (Forum Riayatul Aitam).
Kehadiran berbagai pihak mencerminkan solidaritas dan dukungan kuat terhadap keberlanjutan pendidikan di pesantren tersebut.
Pimpinan Pesantren Arrabwah, Tgk. Abdul Hasib, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian yang diberikan.
“Kebakaran kemarin merupakan ujian berat bagi kami, namun hari ini kita melihat bahwa Allah menggantinya dengan semangat baru. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama para dermawan dan pemerintah. Insyaallah fasilitas yang dibangun ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendidik para santri,” kata Tgk. Abdul Hasib.
Tgk Abdul Hasib menjelaskan, pembangunan asrama dan ruang kelas baru diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar. Fasilitas tersebut dirancang lebih aman dan nyaman agar mampu menunjang proses pembelajaran secara optimal.
Ia menambahkan, peletakan batu pertama ini menjadi momentum kebangkitan Pesantren Arrabwah sekaligus bukti nyata kepedulian pemerintah dan masyarakat dalam memajukan pendidikan di Aceh.
“Semoga pembangunan berjalan lancar dan segera menghadirkan kembali ruang belajar yang layak bagi para santriwati,” pungkas Tgk. Abdul Hasil.(id66)












