AcehHeadlines

USK Akan Beri Sanksi Pelaku Perusakan Fasilitas Kampus

USK Akan Beri Sanksi Pelaku Perusakan Fasilitas Kampus
Pemasangan garis polisi di lokasi kerusakan Fakultas Pertanian, Kamis (13/10). Waspada/Munawardi
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada): Universitas Syiah Kuala (USK) akan memberikan sanksi kepada pelaku perusakan fasilitas kampus usai bentrok mahasiswa. Dua kelompok yang terlibat bentrok tersebut adalah mahasiswa Fakultas Teknik dan Pertanian.

Dalam insiden ini, tiga mahasiswa Pertanian dilaporkan mengalami luka-luka. “Tiga korban sudah mendapatkan perawatan medis,” ucap kata Kepala Satuan Reskrim Polresta Banda Aceh, Komisaris Polisi Fadillah Aditya Pratama kepada wartawan, Kamis (13/10) sore.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Fadillah menjelaskan, dalam kejadian tersebut, gedung sekretariat BEM Pertanian mengalami pecah kaca, pagar belakang Fakultas Pertanian dan tiga sepeda motor juga ikut rusak.

Polresta Banda Aceh, sambung dia, menurunkan puluhan personel untuk membubarkan aksi tawuran tersebut hingga benar-benar kondusif. “Massa baru benar-benar bubar setengah 4, jelang salat Subuh,” kata Fadillah.

Menurut informasi yang beredar, kasus saling serang antar dua fakultas itu berawal dari postingan di IG milik BEM Fakulitas Pertanian yang dinilai menyinggung dan melecehkan mahasiswa teknik.

Kemudian pihak BEM FT mendatangi mahasiswa pertanian, dan meminta agar postingan itu ditake down (diturunkan), namun ternyata tak kunjung dilakukan. Buntutnya anak-anak FT yang sudah panas, memanggil mahasiswa pertanian itu “bersilaturrahmi” ala mahasiswa teknik.

Lalu, mahasiswa Pertanian melakukan aksi balas, dengan cara mencoret baliho milik anak teknik di kampus mereka, dan bahkan disertai dengan gambar yang dinilai tak senonoh. Amarah anak teknik memuncak, dan malam itu, tak kurang 200 mahasiswa FT mendatangi kampus pertanian, dan meminta agar pelaku yang mencoret baliho untuk menghapus dan minta maaf.

Karena tidak ada jalan keluar, dan situasi makin memanas, terjadilah aksi perkelahian antar kedua belah pihak. Berkaitan peristiwa penyerangan itu, pihak rektorat langsung turun tangan.

Wakil Rektor I USK Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si saat meninjau lokasi gedung yang dirusak massa menegaskan, apapun alasannya tindakan penyerangan seperti itu tidak dapat dibenarkan. Apalagi pelakunya adalah mahasiswa yang semestinya turut bertanggung jawab menjaga fasilitas kampus.

Pun begitu, keputusan sanksi tersebut baru akan dibahas setelah pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini. “Tentu kita harus tegas untuk hal-hal seperti ini. Karena bagaimanapun juga perilaku anarkis seperti itu harus ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Agussabti.

Untuk itulah, dirinya mengatakan pimpinan universitas akan mencermati kembali akar permasalahan ini sebaik mungkin. Sebab sanksi yang diberikan nantinya juga akan diberikan kepada pihak yang turut memicu terjadi permasalahan ini. “Jadi kita ingin memberikan rasa keadilan kepada semua pihak. Karena tidak mungkin penyerangan ini terjadi begitu saja,” ucapnya.

Sementara itu  Wakil Rektor III USK Prof. Dr. Mustanir, M.Sc mengatakan, pemberian sanksi ini merupakan bentuk pembelajaran agar masalah serupa tidak terulang lagi. Selain itu, dia menilai permasalahan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pimpinan dan seluruh dosen universitas.

Sebab menurutnya,  tindakan penyerangan yang dilakukan mahasiswa ini merupakan bentuk dari kegagalan dalam transfer nilai. “Kejadian ini menjadi catatan tersendiri untuk bahan evaluasi bagi kami, agar proses pembinaan di lingkungan kampus ini semakin baik, dan peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” ujar dia.

Maka Mustanir berharap, kejadian ini menjadi pembelajaran untuk semua pihak agar berpikir matang sebelum bertindak. Sampai saat ini penyebab kericuhan masih terus didalami oleh pihak-pihak terkait.

Sebelumnya Biro Kemahasiswaan USK sudah berupaya melakukan mediasi untuk  menyelesaikan permasalahan ini. Di antaranya dengan mengajak kedua belah pihak duduk bersama. Namun upaya mediasi ini belum berhasil dan tanpa diduga terjadi penyerangan seperti ini. “Maka kita mengharapkan agar semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi,” ujar Mustanir. (b04)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE