Scroll Untuk Membaca

Aceh

Ustadz Dr Tgk Mulia Rahman, MA: Siapkan Amal Menuju Akhirat

Ustadz Dr Tgk Mulia Rahman, MA: Siapkan Amal Menuju Akhirat
Kecil Besar
14px

ACEH BESAR (Waspada.id): Menyiapkan amal menuju akhirat dimulai dari diri sendiri dan lingkungan rumah tangga. Sebagai suami, kewajiban utama bukan hanya mencari nafkah, tetapi juga berbakti kepada orang tua, mendidik istri dan anak agar taat kepada Allah. Sebagai anak, kewajibannya berbakti kepada orang tua, tidak melupakan jasa dan pengorbanan mereka.

Ketua Dewan Pengrus Wilayah Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (DWP BKPRMI) Aceh, Ustazd Dr Tgk Mulia Rahman MA menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid Abu Indrapuri, Gampong Sinyeu, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, (03/10/25), bertepatan dengan 11 Rabiul Akhir 1447 H.

Pada kesempatan itu, Ustazd Mulia Rahman mendorong jamaah untuk menyiapkan bekal bekal sejak sekarang. Jagalah diri dan keluarga, sebagaimana firman Allah Swt: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6)

Menurutnya, banyak laki-laki terjerumus dalam siksa kubur dan neraka karena kelalaian dalam rumah tangga. Fenomena hari ini bisa kita saksikan dengan jelas. Banyak suami yang setelah berumah tangga lebih mementingkan istri dan anak, sementara orang tua dilupakan. Anak dan istri diberi makanan enak, tetapi orang tua tidak diperhatikan.

Orang tua bahkan ada yang dimasukkan ke panti jompo, hingga air mata mereka terus mengalir. Setelah orang tua meninggal, anak jarang menziarahi kubur untuk mendoakan mereka. “Padahal, ziarah kubur memiliki hikmah besar, yaitu melembutkan hati, menumbuhkan kesadaran akan kematian, serta menjadi momen terbaik untuk berdoa bagi orang tua,” ungkapnya.

Ustazd Mulia Rahman menguraikan, sebagai suami, tanggung jawab besar adalah mendidik istri agar taat pada Allah, menjaga aurat, berbicara dengan santun, serta memelihara amanah saat suami tidak di rumah. Sebagai ayah, kewajiban mendidik anak tidak boleh hanya dibebankan kepada ibu. Ada hak-hak anak yang wajib dipenuhi ayah, yaitu memberikan nama yang baik, memilihkan ibu yang baik, dan mengajarkan Al-Qur’an.

Sayangnya, tambah ustazd Mulia Rahman, banyak ayah yang abai. Anak diantar ke sekolah oleh ojek daring, bukan oleh ayah sendiri. Padahal, doa seorang ayah ketika melepas anak sangat berarti: “Allahumma faqqihhu fiddin wa a’llimhuttakwil” (Ya Allah, berilah ia pemahaman dalam agama dan ajarkanlah tafsir Al-Qur’an kepadanya).

“Kurangnya kasih sayang seorang ayah sering membuat anak, khususnya perempuan, mencari perhatian di luar rumah hingga terjebak dalam pergaulan bebas,” tegasnya.

Karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu berkomunikasi dengan anak: menanyakan bagaimana sekolahnya, hendak ke mana ketika keluar rumah, dengan siapa ia pergi, dan kapan akan pulang.

Rasulullah Saw menegaskan, pentingnya mendidik anak dalam hal ibadah. Beliau bersabda: “Perintahkanlah anak-anakmu untuk salat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang mendidik) jika meninggalkannya pada usia sepuluh tahun.” (HR. Tirmidzi).

“Selain pendidikan agama, orang tua juga harus memastikan makanan yang diberikan kepada anak adalah halal dan baik. Makanan yang haram, meski sehat secara medis, akan menjadi penyakit bagi jiwa dan tubuh, serta menutup pintu keberkahan. Uang dari hasil korupsi, sogokan, dan cara yang batil hanya akan menghancurkan generasi,” urai ustazd Mulia Rahman.

Setelah membina keluarga, tanggung jawab berikutnya adalah menjaga hubungan dengan lingkungan. Jangan sampai kita bermusuhan dengan tetangga atau saling memfitnah. Jika ada kesalahpahaman, lakukan tabayyun. Rasulullah Saw bersabda: “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Kebahagiaan akhirat bermula dari rumah tangga yang terjaga. Mari kita jaga diri, didik keluarga, bahagiakan orang tua, pastikan makanan halal, serta perkuat silaturahmi dengan sesama. Inilah cahaya yang akan menerangi gelapnya kubur, serta menjadi bekal menuju kebahagiaan yang abadi,” pungkas ustazd Mulia Rahman. (id66)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE