BANDA ACEH (Waspada): Sebagai bagian dari mensyiarkan dan memanfaatkan bulan suci Ramadan 1444 H, Dinas Syariat Islam (DSI) Provinsi Aceh menggelar ceramah ba’da Zhuhur setiap hari di Mushalla As-Salam Kantor DSI Aceh, Kompleks Keistimewaaan Aceh, di Banda Aceh.
Tausyiah dan ceramah perdana, Senin (27/03/23), itu disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA dosen Fiqh dan Ushul pada Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, yang juga seorang penceramah yang sering diminta untuk mengisi tausyiah di berbagai masjid dan kantor/instansi pemerintah.
Dalam ceramahnya, Ustadz Yusran Hadi yang juga sebagai Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh mengajak umat Islam untuk beryukur kepada Allah ta’ala atas nikmat dipertemukan dengan bulan Ramadan tahun ini.
“Alhamdulillah kita dipertemukan dengan bulan Ramadan tahun ini. Berarti Allah ta’ala memberi kesempatan kepada kita untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan ibadah kita pada bulan Ramadan yang lalu atau pada bulan-bulan lainnya sebelum kedatangan bulan Ramadan ini. Agar kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadan,” tuturnya.
Kata dia, bisa jadi ibadah kita pada bulan Ramadan yang lalu atau bulan-bulan lainnya sebelumnyai tidak maksimal dan optimal.Tidak mengkhatam Al-Qur’an beberapa kali bahkan sekalipun selama sebulan . Al-Qur’an terkadang dibaca dan terkadang tidak dibaca, shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajud dan Witir terkadang dikerjakan dan terkadang tidak dikerjakan. Dan sebagainya.
Artinya, bisa jadi ibadah yang kita lakukan tidak berkualitas karena tidak sesuai dengan petunjuk (Sunnah) Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak diterima oleh Allah ta’ala. Meskipun kita banyak beribadah, namun jika tidak berkualitas, maka tidak akan diterima oleh Allah ta’ala. Ibadah akan diterima jika sesuai dengan petunjuk Nabi shallahu’alaihi wa sallam. Inilah ibadah yang berkualitas.
“Maka, inilah kesempatan bagi kita untuk memperbaikinya di bulan Ramadan tahun ini. Agar kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadan kali ini, dengan melakukan berbagai amal shalih padanya seperti puasa, tadarus Al-Qur’an, shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajud dan Witir, Zikir, dan Infak,” ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, dipertemukan dengan bulan Ramadan ini merupakan nikmat Allah ta’ala yang besar yang wajib kita syukuri. “Oleh karena itu, mari bersyukur kepada Allah ta’ala. Bersyukur berarti melakukan ibadah dan amal shalih dan meninggalkan maksiat,” ujar Ustadz Yusran.
Selanjutnya, Ustadz Yusran Hadi yang juga sebagai Doktor bidang Fiqh dan Ushul Fiqh alumni International Islamic University Malaysia (IIUM) menjelaskan berbagai keutamaan Ramadan.
Kata dia, banyak keutamaan yang dimiliki oleh bulan Ramadan. Maka sangatlah wajat bila bulan ini dijuluki oleh Rasullulah shallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sayyidusy syuhur (penghulu segala bulan). Di antara keutamaannya yakni,
Pertama: Ramadan merupakan syahrul Qur’an (bulan Al-Qur:an). Diturunkannya Al-Qur’an pada bulan Ramadan menjadi bukti nyata kemuliaan dan keagungan bulan Ramadan.
“Oleh karena itu, pada bulan Ramadan ini kita sangat digalakkan untuk memperbanyak tadarus Al-Qur’an (berinteraksi dengan Al-Qur’an), yaitu membaca memahami, mengkhatamkan, menghafal, dan mempelajari Al-Qur’an.Tanpa membaca, memahami, dan mempelajari Al-Qur’an, maka kita tidak mungkin mengamalkan Al-Qur’an.”
“Sedangkan mengamalkan Al-Qur’an hukumnya wajib ‘ain. Untuk itu, kita wajib membaca, memahami dan mempelajari Al-Qur’an. Tadarus Al-Qur’an wajib dilakukan oleh seorang muslim pada setiap waktu khususnya di bulan Ramadan.
Kedua: Ramadan merupakan syahrun mubarak (bulan keberkahan). Maknanya, setiap ibadah atau amal shalih (kebaikan) yang dilakukan di bulan Ramadan, maka Allah ta’ala melipat gandakan pahalanya. Ibadah sunnat pada bulan Ramadan diberi balasan pahala wajib pada bulan lainnya, dan ibadah wajib padanya diberi pahala tujuh puluh ibadah wajib pada bulan lainnya.
Ketiga: Ramadan merupakan bulan ibadah dan taqwa. Ramadan memberikan motivasi kepada umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal shalih lainnya serta meninggalkan maksiat.
“Pada bulan Ramadan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan diikat. Dengan demikian, Allah ta’ala telah memberi kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih lainnya yang mereka lakukan pada bulan Ramadan. Setanpun tidak diberi kesempatan untuk mengoda dan menyesatkan manusia,” ungkapnya.
Keempat: Ramadan merupakan bulan maghfirah (pengampunan dosa). Allah ta’ala mengampuni dosa bagi orang yang berpuasa dan melakukan qiyam Ramadan (shalat Tarawih, Tahajud, dan Witir ). Ibadah-ibadah ini merupakan fasilitas dan sarana pengampunan dosa.
Kelima: Ramadan merupakan bulan itqun minan nar (pembebasan dari api neraka). Pada setiap malam di bulan Ramadan Allah ta’ala membebaskan hamba-hamba yang dikehendaki dari api neraka.
Keenam: Pada bulan Ramadan terdapat suatu malam yang bernama Lailatul Qadar. Keutamaan malam Lailatul Qadar adalah nilai pahala ibadah atau amal shalih padanya lebih baik daripada seribu bulan atau setara dengan delapan puluh tiga tahun, jelasnya.
Ustadz Yusran yang juga Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Syah Kuala Banda Aceh menegaskan bahwa berbagai keutamaan bulan Ramadan hanya diperuntukkan bagi orang yang memperbanyak ibadah dan amal shalih padanya.
Hal ini dilakukan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberi motivasi dan semangat kepada umat Islam untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadan. “Maka, raihlah keutamaan-keutamaan ini dengan melakukan ibadah yang maksimal, optimal dan betkualitas,” katanya.
“Jadi, berbagai keutamaan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan berbagai ibadah dan amal shalih seperti dijelaskan di atas. Untuk itu, jadikanlah Ramadan ini sebagai Ramadan terbaik dalam seumur hidup kita. Barangkali ini Ramadan terakhir kita,” tegas Ustadz Yusran.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Yusran yang juga sebagai anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara mengajak umat Islam untuk beribadah pada bulan Ramadan ini dengan maksimal, optimal dan berkualitas.
“Sebagai penutup, mari kita mengisi bulan Ramadan ini dengan berbagai ibadah dan amal shalih seperti puasa, tadarus al-Qur’an, shalat-shalat sunnat khususnya tarawih, tahajud, dan witir, i’tikaf, infak, memberi bukaan puasa dan sahur untuk orang yang berpuasa, dan sebagainya.
Mari kita perbanyak ibadah dan amal shalih di bulan Ramadhan ini dengan maksimal, optimal dan berkualitas (yaitu sesuai dengan petunjuk Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam) agar kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadan tersebut.
Semoga Allah ta’ala menerima ibadah kita dan semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadan, yang penuh rahmat, dan keberkahan ini,” pungkasnya.
Hadir pada ceramah tersebut, Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh Dr. EMK Alidar, S.Ag, M. Hum, Kabid Peribadatan Syiar Islam dan Pengembangan Sarana Keagamaan DSI Aceh Zulkifli S.Pd, M.Pd, dan sejumlah para pejabat DSI lainnya serta para pegawai DSI dan kantor dinas lainnya yang berdekatan dengan kantor DSI Provinsi Aceh.(b02)











