ACEH BESAR (Waspada.id): Seruan untuk menjadikan altruisme sebagai akhlak utama seorang muslim menjadi pesan inti dalam Khutbah Jum’at di Masjid Hikmatullah, Dusun Tgk. Malem Komplek PU Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.
Khatib, H. Muharril Ashary, Lc., MA,(foto) mengajak jama’ah meneladani semangat kepedulian, pengorbanan, dan sikap mendahulukan orang lain sebagaimana diajarkan Islam. Khutbah ini disampaikan pada Jum’at, (12/12/25), bertepatan 22 Jumadil Akhir 1447 Hijriah.
Khutbah bertema “Menjadi Muslim Yang Altruis” tersebut disampaikan oleh H. Muharril Ashary, Lc., MA, yang merupakan Pengurus IKAT Aceh Divisi Dakwah dan Penguatan Umat, Pengurus Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Aceh Bidang Syariah dan Hukum, serta Anggota IKADI Aceh.
Ustadz Muharril menegaskan, bahwa Islam hadir sebagai rahmatan lil ‘alamin, membawa perubahan peradaban besar bagi umat manusia. Ajarannya tidak hanya membimbing hubungan hamba dengan Tuhannya, tetapi juga membentuk perilaku sosial yang penuh kepedulian dan empati.
“Prinsip dasar yang harus tertanam dalam jiwa seorang mukmin adalah bahwa sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lainnya,” ucapnya.
Khatib kemudian menguraikan hakikat altruisme sebagai sifat yang memprioritaskan kemaslahatan orang lain meski diri sendiri sedang membutuhkan. Ia mencontohkan keteladanan Kaum Anshar yang mengutamakan Kaum Muhajirin dalam kebutuhan hidup, bahkan ketika mereka berada dalam kondisi kekurangan.
Menurutnya, sikap ini merupakan gambaran pengorbanan yang sangat tinggi dan menjadi salah satu derajat tertinggi dari kedermawanan dan keimanan.
Khatib turut menyampaikan berbagai kisah sahabat serta pesan Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya mencintai kebaikan bagi orang lain sebagaimana mencintai kebaikan bagi diri sendiri. Ia menegaskan bahwa masyarakat Madinah telah memberikan teladan terbaik dalam ukhuwah Islamiyah, mulai dari saling mengenal hingga mencapai tingkatan paling tinggi, yaitu al-itsar (mendahulukan orang lain).
Dalam khutbah Jum’at ini, khatib juga menyinggung musibah banjir bandang, dan tanah longsor, yang melanda Aceh dan beberapa provinsi lainnya dalam tiga pekan terakhir.
“Hingga kini dampaknya masih sangat terasa: rumah-rumah warga hancur, fasilitas umum rusak, banyak keluarga kehilangan tempat tinggal serta harta benda, dan aktivitas masyarakat belum sepenuhnya pulih,” tegasnya
Dalam situasi ini, menurutnya, setiap muslim diperintahkan untuk memperkuat iman dan takwa, serta menghadirkan akhlak altruisme secara nyata. Bentuk nyata tersebut antara lain menjadi relawan di lokasi bencana, berdonasi melalui lembaga penyalur yang amanah, memberikan pakaian layak pakai, makanan, obat-obatan, air bersih serta mengajak masyarakat lainnya untuk peduli melalui penggalangan dana atau penyebaran informasi yang valid.
Khatib mengingatkan, bahwa siapa pun yang membantu meringankan beban saudaranya, maka Allah SWT akan meringankan bebannya pada Hari Kiamat. Siapa yang memudahkan urusan orang lain dalam kesulitan, maka Allah SWT akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Karena itu, ia mengajak jama’ah untuk tidak bersikap apatis atau egois, tetapi membiasakan diri menjadi muslim yang altruis.
Mengakhiri khutbahnya, H. Muharril Ashary mendo’akan agar umat Islam menjadi pribadi yang peka terhadap penderitaan sesama, ringan tangan dalam memberikan bantuan, dan tulus dalam setiap amal kebaikan.
Khatib berharap semua usaha, tenaga, harta, dan do’a yang diberikan untuk korban musibah ini akan menjadi sebab turunnya pertolongan Allah SWT serta pemberat timbangan amal baik kelak.
Ia juga memohon kepada Allah SWT agar meringankan beban kaum muslimin yang tertimpa musibah, menyembuhkan yang sakit, mengampuni yang wafat, dan menerima semua amal kebaikan mereka. (Id66)
