Scroll Untuk Membaca

Aceh

Wali Kota Minta MAA Gali Sejarah Untuk Tetapkan Milad Kota Lhokseumawe

Wali Kota Minta MAA Gali Sejarah Untuk Tetapkan Milad Kota Lhokseumawe
Wali Kota Lhokseumawe Sayuti. A. Bakar meminta MAA menggali sejarah untuk menetapkan hari jadi Kota Lhokseumawe. Waspada.id/Zainuddin Abdullah
Kecil Besar
14px

LHOKSEUMAWE (Waspada.id): Mengingat belum adanya identitas dan penetapan resmi hari jadi Kota Lhokseumawe, kini Wali Kota Lhokseumawe Sayuti. A. Bakar dengan tegas meminta Majelis Adat Aceh (MAA) segera menggali data serta fakta sejarah asal usul lahirnya Kota Lhokseumawe secara lengkap.

Ha itu diungkapkannya dalam acara pembukaan Seminar Menggali Data dan Fakta Sejarah Kota Lhokseumawe berlangsung Senin (15/9) di aula lantai III Kantor Wali Kota.

Sayuti mengatakan seluruh kab / kota di Aceh, semuanya sudah memiliki asal usul sejarah tersendiri dan penetapan tanggal kelahiran daerahnya.
Akan tetapi, hingga hari ini justru Kota Lhokseumawe sendiri sama sekali tidak memiliki identitas sejarah kelahirannya. Bahkan bila membuka google juga tidak banyak terdapat narasi tentang asal-usul sejarah Kota Lhokseumawe.

“Saya sendiri masih penasaran dengan sejarah asal usul Kota Lhokseumawe. Makanya kita belum memiliki tanggal lahir yang jelas. Lhokseumawe yang pernah dikenal sebagai Kota Lhokseumawe sama sekali belum ada identitas aslinya,” ujarnya.

Sayuti menyebutkan hanya secuil sejarah tak lengkap yang pernah diketahui tanpa bisa dipegang faktanya. Diantaranya asal usul nama Kota Lhokseumawe identik dengan sejarah Tgk Lhok Weng. Pada prasasti di makam Tgk. Di Lhok tahun 1600. Saat itu bukan Negara Belanda yang menjajah tapi perusahaan VOC tahun 1873 perang Aceh Malaka.

Di sisi lain usai ditinggalkan perusahaan migas, Lhokseumawe masih menjadi kota tanpa identitas kelahirannya. Meski di tahun 1627 daerah Lhokseumawe berada di bawah Kerajaan Samudera Pasai dan Peusangan.

Demikian pula dalam catatan perjalanan Marcopolo hanya menyebut nama wilayah Peureulak. Berbeda lagi dengan catatan petualangan Ibnu Batuthah ke Samudera Pasai Aceh yang bubar pada abad 16. Kemudian juga tak pernah menyebut nama Lhokseumawe.

Wali Kota berharap dengan digelarnya seminar yang menghadirkan berbagai nara sumber penting dan peneliti sejarah, maka hasilnya dapat menetapkan tanggal resmi hari jadinya Kota Lhokseumawe.

Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Lhokseumawe Saifuddin Saleh mengatakan seminar menggali sejarah untuk penetapan hari milad Kota Lhokseumawe akan berlangsung selama selama dua hari di aula lantai tiga kantor wali kota.

Pelaksanaan acara itu berdasarkan keputusan Wali Kota tahun 2025 tentang penetapan anggaran Majelis Adat Aceh Kota Lhokseumawe melalui sekretariat.

Disebutkannya, seminar itu mengambil tema Lhokseumawe dalam perspektif sejarah masa lalu dan pelaksanaan pemerintahan hari ini serta substansi nilai adat dan peradaban yang diwariskan. Tujuan seminar adalah menetapkan kesimpulan tentang hari milad Kota Lhokseumawe

Adapun nara sumber yang dihadirkan antara lain Hermansyah, MTh, MHum Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-raniry, yaitu manuskrip, artefak situs dan catatan asing terhadap warisan sejarah nanggroe Lhokseumawe.

Kemudian Farhan Zuhri, anggota Komisi A DPRK Lhokseumawe, Dr. Saifuddin Dhuhri, Lc, MA, Rektor Kepala UIN Sultanah Nahrasiah, HM Rizal, SH, MSi, pemangku adat Kota Lhokseumawe.(id72)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE