KUTACANE (Waspada): Kelangkaan beras murah di operasi pasar yang digelar di Stadion H. Syahadat, Kutacane, dikeluhkan warga Agara. Banyak ibu rumah tangga yang kecewa karena tidak kebagian beras 10 kg, meskipun masih pukul 17.00 WIB. “Kabarnya ada pasar murah di Stadion H.Syahadat, karena itu kami datang kemari, namun setelah menunggu beberapa jam, akhirnya kami kecewa karena tak kebagian beras 10 kg,” keluh seorang ibu rumah tangga.

Informasi yang dihimpun Waspada.id menyebutkan, kehabisan beras diduga akibat pendistribusian yang tidak merata dan terkesan diskriminatif. Sumber menyebutkan, orang tertentu yang dekat dengan panitia bisa mendapatkan 3-4 sak beras 10 kg, sementara warga lain hanya mendapat satu sak pun harus mengantre.
Jupri Yadi, pegiat di Agara, mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mengawasi pelaksanaan operasi pasar murah agar tepat sasaran. “Salah satu tujuan gelar operasi pasar murah, untuk membantu warga agar tidak mengalami kesulitan akibat mahalnya harga sembako. Sebab itu Disperindag harus serius mengawasi operasi pasar murah,” tegas Jupri. Ia khawatir beras murah justru jatuh ke tangan pedagang untuk dijual kembali dengan harga lebih mahal.
Menanggapi hal ini, Kadis Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja, Rahmad Fadli, Rabu (25/6), menyatakan kesulitan mengawasi operasi pasar karena keterbatasan kemampuan dan anggaran. “Tak bisa kami awasi, karena kemampuan kami terbatas, lagian kami masih pinjam dari Bulog, karena anggarannya belum kami ajukan,” ujar Rahmad Fadli.(b16/cseh)