Scroll Untuk Membaca

Aceh

Warga Agara Tewas Diinjak Gajah Peroleh Santunan

Seorang petani tewas diinjak gajah. Waspada/Seh Muhammad Amin
Seorang petani tewas diinjak gajah. Waspada/Seh Muhammad Amin
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada): Koordinator Konservasi Wilayah 15 Aceh Tenggara – Gayo Lues, Suherman mengatakan, kejadian yang menimpa korban berada di lahan area penggunaan lain, namun demikian pihaknya bersama Balai Konservasi Daya Alam ( BKSDA) Aceh telah memberikan santunan kepada korban.

Hal itu di sampaikan Suherman kepada Waspada.id, melalui selulernya, Senin (24/6). Lanjutnya, terkait dengan relokasi kawanan gajah liar, pihaknya mengakui kesulitan dikarenakan area relokasi harus menyeberangi Sungai Alas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Warga Agara Tewas Diinjak Gajah Peroleh Santunan

IKLAN

Namun demikian, pihaknya bersama BKSDA Aceh telah mengajukan usulan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan terkait tindakan dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti dua kejadian yang beruntun selama dua bulan terakhir ini. “Kita tunggu saja keputusan dan informasi yang akan disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan terkait langkah yang akan kami lakukan,” sambung Suherman.

Diketahui, BKSDA dan Koordinator KW 15 Agara – Gayo Lues mencatat tujuh ekor gajah liar dewasa berada di kawasan hutan yang berdampingan dengan kebun milik warga di wilayah Kecamatan Leuser. Kondisi ini menjadikan konflik manusia dan gajah tidak terhindarkan hingga memakan korban dari kedua belah pihak.

Baca juga:

Sebagai informasi, pada periode Mei – Juni 2024 tercatat dua orang petani meninggal dunia akibat amukan gajah. Sebelumnya, seorang petani, Saleh, 32 tahun, warga Desa Sade Ate, Kecamatan Leuser, Agara dikabarkan tewas akibat diinjak gajah liar pada Rabu, 22 Mei 2024.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, konflik antara manusia dengan gajah kembali terjadi di Aceh Tenggara. Saparudin alias Udin, 40, warga Kute Bunin Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara mengalami nasib tragis.

Petani itu menemui ajal setelah diserang kawanan gajah liar di kebun saat mencari buah kemiri di Desa Bun-bun Indah Kecamatam Leuser, Minggu (23/6) sekitar pukul 18.30 WIB.

Korban sore itu sedang asyik mencari buah kemiri bersama temannya, Bahu alias Gondrong diawali dikejutkan dengan datangnya rombongan gajah liar ke kebun korban.

Karena panik, meski korban berlari sembari minta tolong, namun upaya menyelamatkan diri malah sebaliknya nasib naas yang menimpa dirinya. Sementara teman korban, Bahu alias Gondrong yang sempat naik memanjat pohon jengkol, akhirnya selamat dari serangan gajah. (cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE