KUTACANE (Waspada.id): Sudah hampir tiga pekan pasca banjir bandang, akses jalan penghubung desa hampir tiga pekan akses jalan putus total, warga Desa Lawe Kelabu terpaksa mendaki gunung, Polres Aceh Tenggara hadir membantu.
Akses jalan penghubung Desa Simpur Jaya menuju Desa Lawe Kelabu yang merupakan jalur vital Kutacane–Blangkejeren masih terputus total. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk mencari jalur alternatif ekstrem demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Selasa (16/12).
Dengan terpaksa, warga harus mendaki lereng gunung yang terjal dan licin untuk membeli bahan pokok dan keperluan penting lainnya. Jalur darurat tersebut sangat berisiko, terutama bagi lansia, perempuan, dan anak-anak, karena medan yang sulit serta kondisi tanah yang masih labil akibat hujan dan banjir bandang.
Di tengah keterbatasan tersebut, kehadiran personel Polres Aceh Tenggara menjadi harapan bagi masyarakat. Personel kepolisian terlihat turun langsung mendampingi warga melewati jalur pegunungan, membantu mengangkat dan memikul barang kebutuhan pokok, serta memastikan keselamatan masyarakat saat melintasi medan yang berbahaya.

Tanpa mengenal lelah, personel Polres Aceh Tenggara ikut mendaki bersama warga, menembus jalur sempit dan licin demi membantu distribusi logistik sederhana agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Aksi ini menjadi bukti nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra kemanusiaan.
“Meski jalur sangat berat, mereka berusaha tetap hadir dan membantu warga. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami agar masyarakat tidak merasa sendirian menghadapi dampak bencana,” ujar salah satu personel di lokasi. Masyarakat Desa Simpur Jaya mengaku sangat terbantu dan mengapresiasi kepedulian Polres Aceh Tenggara dan Kodim0108/Agara yang terus hadir mendampingi mereka di tengah kondisi sulit.
Polres Aceh Tenggara menegaskan akan terus melakukan pendampingan dan bantuan kemanusiaan hingga akses jalan kembali normal dan aktivitas masyarakat dapat pulih sepenuhnya. Kehadiran Polri di medan terjal tersebut menjadi simbol pengabdian dan kepedulian nyata pasca bencana banjir bandang di Aceh Tenggara.(id80)











