KUTACANE (Waspada): Paket proyek pembangunan rabat beton di Kute (Desa) Peranginan Kecamatan Badar, mengundang pertanyaan warga.
Pasalnya, pekerjaan proyek rabat beton yang bersumber dari dana Otsus APBA 2024 tersebut, pekerjaannya sangat tanggung dan mengundang pertanyaan bagi komponen warga yang menggarap kebun di jalan Peranginan menuju Lawe Harum tersebut.
Awalnya, ujar Ahmat, warga Kutacane, banyak yang berharap pembangunan jalan rabat beton yang membelah perkebunan warga Kute Peranginan dan yang dikerjakan CV. AIP tersebut bisa memudahkan petani mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka dengan kenderaan roda dua, roda tiga dan roda empat.
Sayangnya, meski telah selesai dikerjakan beberapa minggu lalu, namun proyek tersebut menimbulkan pertanyaan warga. Pasalnya, rapat beton dibangun kontraktor, tapi jalan nyaris putus pada bagian proyek tersebut dibiarkan rekanan tanpa adanya tanda-tanda akan diperbaiki kontraktor proyek.

Akibat pembiaran kerusakan di tengah proyek rabat beton yang disebut-sebut berbiaya Rp624.390.000 tersebut, kendaraan roda 4 tak bisa lewat, sehingga pengangkutan hasil pertanian dan perkebunan warga terganggu.
“Pekerjaan proyek rabat beton peningkatan jalan desa Peranginan yang berada di bawah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Aceh itu, membingungkan, apakah sudah selesai atau memang gorong-gorong atau box karpek di badan jalan itu dibiarkan nyaris putus,” sambung Muhammad Saleh.
Kadis Perkimtan Aceh Tenggara, Edi Suvriadi.ST kepada Waspada, Selasa (3/12) mengaku tak tahu persis tentang proyek rabat beton peningkatan desa Peranginan Kecamatan Badar tersebut. “Siapa rekanan dan kapan dikerjakan dan item apa saja yang dikerjakan saya tak tahu, karena sama sekali tak ada koordinasi dengan kita, tapi setahu saya proyek itu sumber dananya dari APBA Aceh 2024,” U
ujar Edi Suvriadi.(b16)